Gorontalo (ANTARA Bengkulu) - Perayaan walima dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Desa Bubohu, Kecamatan Bongo, Kabupaten Gorontalo Utara menghabiskan 60 ribu kue khas daerah yakni kolombengi.
"Kami mencatat ada 92 walima yang terkumpul, yang terdiri atas 2.445 tusukan rangkaian kue serta 60 ribu buah kolombengi," kata panitia pembagi kue walima, Jisman Arbie, di Kabupaten Gorontalo Utara Minggu.
Kolombengi merupakan kue tradisional yang terbuat dari terigu, gula dan telur, serta bisa bertahan hingga enam bulan untuk dikonsumsi.
Kolombengi dicetak dalam berbagai bentuk seperti ikan, bunga dan bulat dengan ukuran kecil hingga besar, kemudian ditusuk hingga terangkai dalam bentuk walima.
Selain rangkaian kolombengi, walima juga dilengkapi "toyopo" yakni nasi dan telur rebus yang dimasukkan dalam anyaman daun kelapa, kemudian diletakkan di bagian tengah walima.
Setelah melakukan zikir sehari semalam di masjid, walima tersebut kemudian akan dibagikan kepada ratusan penzikir, panitia serta masyarakat yang berkunjung untuk menyaksikan budaya Islam di Bubohu tersebut.
Menurut Jisman, kue-kue tersebut merupakan sumbangan masyarakat Bubohu tanpa adanya paksaan dari pihak panitia.
Biasanyasatu keluarga menyumbang satu walima. Bahkan jika ada pasangan yang baru berumah tangga, mereka juga membuat walima dengan ukuran kecil,¿ ungkapnya.
Perayaan walima menjadi budaya masyarakat Gorontalo yang dilakukan di setiap masjid. Namun yang berbeda dari walima di Bubohu, pembagian kue dilakukan secara teratur dan tidak berebut seperti di tempat lain.
Selain itu, tambahnya, rangkaian walima di Bubohut hanya berisi kue tradisional, sementara di tempat lain telah dimodifikasi dengan menambahkan buah atau makanan ringan.
Setiap tahun perayaan walima di desa wisata religius Bubohu menarik minat ribuan pengunjung dari dalam dan luar daerah. (Ant)
Perayaan Walima habiskan 60.000 kue Kolombengi
Minggu, 27 Januari 2013 23:06 WIB 1900