Pemerintah Provinsi Bengkulu menyiapkan ruang isolasi baru berkapasitas 50 kamar untuk merawat pasien yang diduga terpapar virus korona jenis baru atau COVID-19 di Rumah Sakit M Yunus (RSMY) Bengkulu.

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat meninjau RSMY Bengkulu, Minggu (5/4) mengatakan, ruang isolasi baru tersebut yakni gedung empat lantai yang sebelumnya difungsikan sebagai gedung rawat jalan. Gedung ini memiliki 50 kamar.

Rohidin menjelaskan pertimbangan menjadikan gedung tersebut sebagai tempat isolasi atas dasar pertimbangan kenyamanan, tidak hanya bagi pasien COVID-19 tetapi juga bagi pasien lainnya.

Menurut Rohidin selama ini kondisi ruang perawatan bisa menyebabkan kondisi pasien kian memburuk. Terlebih sebelumnya pasien sudah mengetahui memiliki gejala COVID-19, sehingga menimbulkan ketakutan yang luar biasa. 

Apalagi, sambung Rohidin, selama perawatan, pasien terputus kontaknya dengan keluarga. Jadi situasi seperti itu sangat membuat pasien tertekan, sehingga memperburuk kondisinya. 

"Ketika ruang perawatan tidak representatif, tentu saja berdampak pada kondisi pasien. Kita menunjuk ruang isolasi baru dengan pertimbangan, pertama tentu kita ingin pasien COVID-19 ini dirawat dalam ruangan yang nyaman sehingga mempercepat proses penyembuhan," kata Rohidin di Bengkulu, Minggu (5/4).

"Maka dari itu mulai hari ini, ketika ada pasien masuk yang berstatus PDP COVID-19 langsung kita pindahkan ke ruang perawatan yang lebih bagus. Dimana ada sekitar 50 kamar," sampai Rohidin.

Sebelumnya, RSMY Bengkulu hanya memiliki satu ruang isolasi untuk pasien terpapar COVID-19. Ruang isolasi pertama ini hanya memiliki 13 tempat tidur.

Seperti diketahui, angka PDP COVID-19 di Bengkulu terus meningkat setiap harinya, karena itu Pemerintah Provinsi Bengkulu menyiapkan langkah antisipasi penambahan ruang isolasi.

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020