Bengkulu (Antara Bengkulu) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA)
Bengkulu menutup sementara kawasan Taman Wisata Alam Bukit Kaba di
Rejang Lebong dan Taman Wisata Alam Seblat di Kabupaten Bengkulu Utara.
"Dalam rangka pemulihan ekosistem serta pertimbangan cuaca ekstrem yang terjadi saat ini, dua taman wisata alam ini ditutup sementara," kata Kepala Seksi Wilayah I BKSDA Bengkulu Darwis Saragih di Bengkulu, Selasa.
Ia mengatakan penutupan dua Taman Wisata Alam (TWA) dari kunjungan masyarakat umum itu belum dapat diprediksi jangka waktunya.
Hasil evaluasi BKSDA terhadap kondisi pemulihan ekosistem yang akan memutuskan masa berlaku penutupan tersebut.
Penutupan kedua kawasan itu kata dia juga sudah dikomunikasikan dengan kepala daerah tingkat provinsi maupun kedua kabupaten, lokasi TWA itu berada.
"Kami akan mengumumkan pembukaan kembali kedua kawasan ini setelah ada evaluasi menyeluruh," katanya.
Menurutnya, berdasarkan pasal 35 Undang-Undang Nomor 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, bahwa BKSDA dapat melakukan penutupan sementara dalam rangka pemulihan ekosistem.
Hal tersebut juga diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 28/2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Suaka Pelestarian Alam.
"Penutupan sudah dilakukan sejak 21 Januari dan akan kami umumkan kepada masyarakat jika sudah dibuka kembali untuk umum," tambahnya.
TWA Seblat di Bengkulu Utara merupakan habitat satwa liar dan binaan BKSDA. Kawasan tersebut juga disebut Pusat Konservasi Gajah (PKG) Seblat yang sering dikunjungi para wisatawan.
Demikian juga dengan TWA Bukit Kaba di Kabupaten Rejang Lebong yang ramai dikunjungi pendaki, terutama saat akhir pekan.
Sementara itu di lokasi pendakian Bukit Kaba, para pendaki mengetahui penutupan kawasan itu dari selembar kertas pengumuman yang dipasang di pos Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
"Kami sudah jauh-jauh dari Bengkulu untuk melakukan pendakian, baru tahu di pos ini kalau Bukit Kaba ditutup, tetapi tidak ada penjagaan dari Polhut BKSDA, jadi kami tetap naik gunung," kata Hidayat, salah seorang pengunjung. (ANT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Dalam rangka pemulihan ekosistem serta pertimbangan cuaca ekstrem yang terjadi saat ini, dua taman wisata alam ini ditutup sementara," kata Kepala Seksi Wilayah I BKSDA Bengkulu Darwis Saragih di Bengkulu, Selasa.
Ia mengatakan penutupan dua Taman Wisata Alam (TWA) dari kunjungan masyarakat umum itu belum dapat diprediksi jangka waktunya.
Hasil evaluasi BKSDA terhadap kondisi pemulihan ekosistem yang akan memutuskan masa berlaku penutupan tersebut.
Penutupan kedua kawasan itu kata dia juga sudah dikomunikasikan dengan kepala daerah tingkat provinsi maupun kedua kabupaten, lokasi TWA itu berada.
"Kami akan mengumumkan pembukaan kembali kedua kawasan ini setelah ada evaluasi menyeluruh," katanya.
Menurutnya, berdasarkan pasal 35 Undang-Undang Nomor 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, bahwa BKSDA dapat melakukan penutupan sementara dalam rangka pemulihan ekosistem.
Hal tersebut juga diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 28/2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Suaka Pelestarian Alam.
"Penutupan sudah dilakukan sejak 21 Januari dan akan kami umumkan kepada masyarakat jika sudah dibuka kembali untuk umum," tambahnya.
TWA Seblat di Bengkulu Utara merupakan habitat satwa liar dan binaan BKSDA. Kawasan tersebut juga disebut Pusat Konservasi Gajah (PKG) Seblat yang sering dikunjungi para wisatawan.
Demikian juga dengan TWA Bukit Kaba di Kabupaten Rejang Lebong yang ramai dikunjungi pendaki, terutama saat akhir pekan.
Sementara itu di lokasi pendakian Bukit Kaba, para pendaki mengetahui penutupan kawasan itu dari selembar kertas pengumuman yang dipasang di pos Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
"Kami sudah jauh-jauh dari Bengkulu untuk melakukan pendakian, baru tahu di pos ini kalau Bukit Kaba ditutup, tetapi tidak ada penjagaan dari Polhut BKSDA, jadi kami tetap naik gunung," kata Hidayat, salah seorang pengunjung. (ANT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013