Kementerian Sosial Republik Indonesia segera menyalurkan bantuan sosial tunai sebesar Rp108 miliar untuk 60 ribu Kepala Keluarga (KK) terdampak pandemi COVID-19 di Provinsi Bengkulu.

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan dari anggaran tersebut nantinya setiap KK akan mendapatkan Rp600 ribu selama tiga bulan yakni April, Mei dan Juni 2020.

Rohidin meminta pemerintah kabupaten dan kota segera melakukan pendataan warga terdampak COVID-19 untuk menerima bantuan sosial tunai tersebut.

"Setelah data 60.000 ini selesai baru kita lakukan pembagian ke kabupaten dan kota. Kita tidak mau menunggu lama karena masyarakat sudah menunggu dan warga terdampak dampak COVID-19 betul-betul sudah mengharapkan," kata Rohidin dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/4).

Rohidin menjelaskan, perhitungan 60 KK penerima bantuan sosial tunai itu dihitung berdasarkan perhitungan dampak penyebaran COVID-19 dan jumlah penduduk di daerah tersebut.

Selain penyaluran bantuan sosial tunai dari Kemensos, Pemerintah Provinsi Bengkulu juga mulai menyalurkan bantuan sembako bagi masyarakat terdampak COVID-19, hal ini pun mulai diikuti seluruh pemerintah kabupaten dan kota.

Menurut Rohidin jika penyaluran seluruh bantuan ini tepat sasaran maka dapat mengatasi dampak khususnya dampak ekonomi yang timbul akibat pandemi COVID-19.

"Kalau desa, kabupaten dan kota, provinsi dan pusat mengalokasikan ini mudah-mudahan dapat teratasi semua dampak sosial akibat COVID-19 ini," kata Rohidin.

Seperti diketahui, penyaluran bantuan sosial tunai ini disalurkan ke 33 provinsi kecuali DKI Jakarta. 

Adapun kriteria penerima bantuan sosial tunai ini, pertama diprioritaskan bagi KK termasuk dalam DTKS Kemensos RI dan kedua berdasarkan tambahan usulan daerah, yaitu KK non program sembako, KK non PKH, KK non Prakerja – non DTKS + BNBA, By NIK dan By Nomor Telepon.

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020