Diduga rem blong truk tronton bernopol B-9457-YN bermuatan potongan karpet hantam truk dari arah berlawanan di Jalan Raya Sukabumi-Cianjur, Jawa Barat, akibatnya empat orang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut, dua orang di antaranya sopir truk.
Kasatlantas Polres Cianjur, AKP Ricky Adhipratama saat dihubungi Sabtu, mengatakan kecelakaan truk hantam truk tersebut berawal ketika truk bermuatan potongan karpet melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Sukabumi menuju Cianjur. Saat memasuki lokasi kejadian di Desa Songom, Kecamatan Gekbrong, supir tidak dapat menguasai laju kendaraan.
"Jalan yang menurun tajam dengan kecepatan tinggi, diduga membuat rem tidak berfungsi dengan baik. Sehingga truk melaju tidak terkendali hingga melawan arah dengan kecepatan yang terus bertambah karena jalan menurun," ungkap Ricky.
Ia menjelaskan dari arah berlawanan truk bernopol F-9761-FD yang dikemudikan Andriyana warga Kabupaten Bogor, melaju dengan kecepatan sedang, melihat ada kendaraan yang melaju melawan arus, berusaha menghindari tabrakan. Namun, jarak yang dekat membuat tabrakan tidak dapat dihindari.
Truk bermuatan karpet yang dikemudikan Iwan Setiawan langsung menghantam truk tanpa muatan dengan tujuan Sukabumi, hingga terseret beberapa meter menghantam dua orang pejalan kaki atas nama Pilah dan Rian Dika warga Desa Songom, Kecamatan Gekbrong. Kedua truk baru berhenti setelah menghantam empat rumah warga yang saat kejadian dalam keadaan kosong.
"Akibat kecelakaan tersebut empat orang meninggal dunia atas nama Iwan Setiawan dan Andriyana sopir truk serta dua orang warga pejalan kaki. Hingga saat ini kami masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan dengan meminta keterangan saksi-saksi," ujarnya.
Sedangkan jasad korban tambah dia sempat dibawa ke RSUD Cianjur, untuk keperluan visum sebelum diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan."Kami mengimbau pengguna jalan untuk berhati-hati saat melintas di jalur Gentong yang merupakan jalur rawan kecelakaan," ucapnya.
Sementara keterangan saksi mata warga sekitar, sempat mendengar suara klakson yang dinyalakan supir truk bermuatan potongan karpet untuk memberitahu pengendara dari arah berlawanan. Namun, selang beberapa saat warga mendengar suara dentuman keras yang disebabkan kecelakaan truk hantam truk yang berhenti setelah menghantam empat rumah.
"Kami sempat mendengar suara klakson dari truk yang melaju kencang dari arah Sukabumi, selang hitungan detik diikuti suara dentuman. Warga langsung berhamburan ke lokasi dan mendapati dua truk 'beradu banteng', empat orang meninggal dua di antaranya warga sekitar," kata Dadeng (32) saksi mata warga sekitar.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
Kasatlantas Polres Cianjur, AKP Ricky Adhipratama saat dihubungi Sabtu, mengatakan kecelakaan truk hantam truk tersebut berawal ketika truk bermuatan potongan karpet melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Sukabumi menuju Cianjur. Saat memasuki lokasi kejadian di Desa Songom, Kecamatan Gekbrong, supir tidak dapat menguasai laju kendaraan.
"Jalan yang menurun tajam dengan kecepatan tinggi, diduga membuat rem tidak berfungsi dengan baik. Sehingga truk melaju tidak terkendali hingga melawan arah dengan kecepatan yang terus bertambah karena jalan menurun," ungkap Ricky.
Ia menjelaskan dari arah berlawanan truk bernopol F-9761-FD yang dikemudikan Andriyana warga Kabupaten Bogor, melaju dengan kecepatan sedang, melihat ada kendaraan yang melaju melawan arus, berusaha menghindari tabrakan. Namun, jarak yang dekat membuat tabrakan tidak dapat dihindari.
Truk bermuatan karpet yang dikemudikan Iwan Setiawan langsung menghantam truk tanpa muatan dengan tujuan Sukabumi, hingga terseret beberapa meter menghantam dua orang pejalan kaki atas nama Pilah dan Rian Dika warga Desa Songom, Kecamatan Gekbrong. Kedua truk baru berhenti setelah menghantam empat rumah warga yang saat kejadian dalam keadaan kosong.
"Akibat kecelakaan tersebut empat orang meninggal dunia atas nama Iwan Setiawan dan Andriyana sopir truk serta dua orang warga pejalan kaki. Hingga saat ini kami masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan dengan meminta keterangan saksi-saksi," ujarnya.
Sedangkan jasad korban tambah dia sempat dibawa ke RSUD Cianjur, untuk keperluan visum sebelum diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan."Kami mengimbau pengguna jalan untuk berhati-hati saat melintas di jalur Gentong yang merupakan jalur rawan kecelakaan," ucapnya.
Sementara keterangan saksi mata warga sekitar, sempat mendengar suara klakson yang dinyalakan supir truk bermuatan potongan karpet untuk memberitahu pengendara dari arah berlawanan. Namun, selang beberapa saat warga mendengar suara dentuman keras yang disebabkan kecelakaan truk hantam truk yang berhenti setelah menghantam empat rumah.
"Kami sempat mendengar suara klakson dari truk yang melaju kencang dari arah Sukabumi, selang hitungan detik diikuti suara dentuman. Warga langsung berhamburan ke lokasi dan mendapati dua truk 'beradu banteng', empat orang meninggal dua di antaranya warga sekitar," kata Dadeng (32) saksi mata warga sekitar.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020