Pemerintah daerah di Bengkulu baik provinsi maupun kota memastikan mahasiswa asal luar daerah yang sedang menempuh pendidikan di Bengkulu akan mendapatkan bantuan sembako pandemi COVID-19.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan ada sekitar 583 orang mahasiswa asal luar daerah yang kuliah di Bengkulu yang akan mendapatkan bantuan sembako ini.
Data itu diperoleh berdasarkan hasil koordinasi Gubernur Bengkulu bersama seluruh pimpinan perguruan tinggi yang ada di daerah tersebut.
"Kita siapkan paket bantuan untuk mahasiswa luar Bengkulu yang tidak pulang karena mereka mematuhi instruksi pemerintah terkait dengan tetap di tempat dan tidak pulang ke daerah masing-masing. Bahan sembako seperti beras dan jenis pangan lainnya," kata Rohidin dalam keterangan tertulisnya, Minggu.
Sementara itu Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan juga memastikan pihaknya akan memberikan bantuan sembako bagi mahasiswa asal luar daerah.
Pernyataan ini disampaikannya saat bertemu pimpinan dua organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) yakni Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Bengkulu dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bengkulu.
"Insyaallah semua warga Kota Bengkulu mendapatkan bantuan ini baik yang ngekos maupun memiliki rumah sendiri. Apabila ia bukan asli warga Bengkulu tidak memiliki kartu keluarga (KK) dan kartu tanda penduduk (KTP) domisili Bengkulu tetapi telah lama tinggal di Bengkulu dan kuliah disini kita akan berikan juga dengan syarat tetap diam di rumah nanti panitia akan mengantarkannya," ucap Helmi.
Sementara itu, Rektor Universitas Pat Petulai Rejang Lebong Prof. Alnovri menyambut baik bantuan sembako dari pemerintah daerah untuk mahasiswa asal luar daerah ini.
Menurutnya mahasiswa asal luar daerah yang tidak bisa pulang ke daerah asalnya merupakan salah satu kelompok terdampak COVID-19 dan harus mendapat bantuan pemerintah.
"Tentunya secara ekonomi mereka juga terdampak dan lain sebagainya, maka pembagian itu sebagai bentuk istilahnya negara hadir dan kami sangat setuju," papar Alnovri.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan ada sekitar 583 orang mahasiswa asal luar daerah yang kuliah di Bengkulu yang akan mendapatkan bantuan sembako ini.
Data itu diperoleh berdasarkan hasil koordinasi Gubernur Bengkulu bersama seluruh pimpinan perguruan tinggi yang ada di daerah tersebut.
"Kita siapkan paket bantuan untuk mahasiswa luar Bengkulu yang tidak pulang karena mereka mematuhi instruksi pemerintah terkait dengan tetap di tempat dan tidak pulang ke daerah masing-masing. Bahan sembako seperti beras dan jenis pangan lainnya," kata Rohidin dalam keterangan tertulisnya, Minggu.
Sementara itu Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan juga memastikan pihaknya akan memberikan bantuan sembako bagi mahasiswa asal luar daerah.
Pernyataan ini disampaikannya saat bertemu pimpinan dua organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) yakni Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Bengkulu dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bengkulu.
"Insyaallah semua warga Kota Bengkulu mendapatkan bantuan ini baik yang ngekos maupun memiliki rumah sendiri. Apabila ia bukan asli warga Bengkulu tidak memiliki kartu keluarga (KK) dan kartu tanda penduduk (KTP) domisili Bengkulu tetapi telah lama tinggal di Bengkulu dan kuliah disini kita akan berikan juga dengan syarat tetap diam di rumah nanti panitia akan mengantarkannya," ucap Helmi.
Sementara itu, Rektor Universitas Pat Petulai Rejang Lebong Prof. Alnovri menyambut baik bantuan sembako dari pemerintah daerah untuk mahasiswa asal luar daerah ini.
Menurutnya mahasiswa asal luar daerah yang tidak bisa pulang ke daerah asalnya merupakan salah satu kelompok terdampak COVID-19 dan harus mendapat bantuan pemerintah.
"Tentunya secara ekonomi mereka juga terdampak dan lain sebagainya, maka pembagian itu sebagai bentuk istilahnya negara hadir dan kami sangat setuju," papar Alnovri.
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020