Kota Bengkulu (ANTARA) - Dalam Pemilu 2024, sejumlah mahasiswa UIN Fatmawati Soekarno Bengkulu menyoroti pengalaman berharga menjadi pemilih pertama, refleksi pertama di Pemilu, peran pemilih muda, serta pentingnya menolak tidak menggunakan suara atau golongan putih (golput) untuk masa depan negara.
Para mahasiswa tersebut bersuara sebagai kalangan paling muda dalam gelaran Pemilu 2024. Berikut ini opini para Generasi Z yang layak untuk disimak:
Pengalaman berharga menjadi pemilih pertama: Membangun kesadaran demokrasi generasi muda
(Vonza Nabilla Suryawan)
Menjadi pemilih pertama kali adalah momen bersejarah yang memicu beragam emosi seperti kegembiraan, tanggung jawab, dan harapan.
Hal tersebut menawarkan kesempatan berharga untuk terlibat dalam proses demokrasi, membentuk masa depan negara, serta memperkuat keterlibatan dalam pengambilan keputusan publik, menjadi saksi transformasi bangsa, termasuk tantangan dan prestasi dalam berbagai bidang.
Pengalaman ini menimbulkan perasaan gugup, antusiasme, kebingungan, dan tanggung jawab, tetapi juga memberikan pemahaman akan pentingnya hak sebagai warga negara dalam berpartisipasi menuju Indonesia yang lebih baik.
Sebagai generasi Z yang tumbuh di era digital, mereka merasakan pengalaman penuh makna yang membentuk pemahaman baru terhadap isu-isu politik dan sosial.
Melalui keterlibatan dalam pemilihan, generasi muda dapat memilih pemimpin dan partai politik yang mencerminkan nilai dan aspirasi penting bagi masa depan. Mereka menyadari bahwa setiap suara memiliki dampak nyata dalam menentukan arah kebijakan negara.
Namun, rendahnya partisipasi generasi muda atau pemilih pertama dalam proses demokrasi dapat mengurangi minat terhadap politik, berpotensi menurunkan partisipasi politik jangka panjang, dan kurangnya kesadaran akan pentingnya terlibat dalam membangun masa depan negara.
Hal ini dapat mempengaruhi kebijakan publik dan perhatian pemimpin terhadap isu-isu relevan seperti pendidikan, pekerjaan, dan kesehatan mental generasi muda.
Pengalaman mahasiswa nyoblos pertama kali, dari optimistis sampai gugup
Senin, 26 Februari 2024 15:19 WIB 6567