Salah satu pengembang kopi Bengkulu The Bencoolen Coffe ikut memberikan pelatihan wirausaha kopi khususnya pelatihan barista secara daring dalam program Kartu Prakerja yang diselenggarakan pemerintah.

Direktur The Bencoolen Coffe, Mardiana mengatakan pelatihan barista ini bisa diikuti peserta Kartu Prakerja dibeberapa platform yang ditunjuk pemerintah yakni maubelajarapa dan platform Skill Academy pada 23 April dan 28 April mendatang.

Mardiana menjelaskan pelatihan ini sebagai salah satu upaya untuk mengantisipasi dampak ekonomi yang timbul selama masa pandemi COVID-19.

"Maka dari itu kita memilih untuk melakukan pelatihan kopi kepada para non pekerja dan millenial dalam memanfaatkan salah satu dampak akibat wabah Covid-19, yakni Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang ditetapkan pemerintah,

Mardiana menjelaskan, pelatihan barista ini tidak hanya memberikan materi saja, tetapi juga praktik sehingga peserta pelatihan Kartu Prakerja memiliki keterampilan dan siap untuk membuka usaha kopi.

Selain memberikan pelatihan barista, The Bencoolen Coffe juga memberikan materi wirausaha kopi bagi peserta Kartu Prakerja.

"Pemerintah membuka kesempatan bagi 5,6 juta masyarakat Indonesia untuk mendapatkan skill dan keterampilan baru. The Bencoolen Coffee memberikan pelatihan berupa ilmu wirausaha kedai susu kopi secara reguler," papar Mardiana.

Menurut Mardiana salah satu pertimbangan brand kopi lokal Bengkulu memberikan pelatihan dalam program Kartu Prakerja karena Bengkulu termasuk salah satu daerah yang menghasilkan kopi robusta terbesar ketiga di Indonesia.

Selain itu, sambung Mardiana, kopi Bengkulu juga pernah mendapatkan penghargaan Silver AVPA 2019 di Perancis sebagai kopi terbaik.

 "Program ini kita mulai perdana pada tanggal 23 April 2020 di platform maubelajarapa dan 28 April 2020 di platform Skill Academy," terang Mardiana.

Sementara itu Wakil Ketua Tim Kordinasi Kopi Bengkulu Dedi Yudiant mengatakan, pelatihan yang diberikan The Bencoolen Coffe ini harus berbeda dengan penyelenggara pelatihan lainnya.

The Bencoolen Coffe diminta memberikan pendampingan secara terus menerus sehingga memastikan pelatihan dapat bekerja selain harus menyuplai bahan baku secara konsisten. 

"Tidak hanya itu, peserta diharapkan mampu melakukan pemasaran hingga delivery kepada RT dan RW. Program ini diharapkan tidak hanya membantu pengusaha kopi, namun juga membantu ratusan ribu petani kopi Bengkulu dan jutaan se-Indonesia, yang sedang kesulitan juga untuk ekspor kopi ditengah wabah," papar Dedi.

Seperti diketahui pemerintah sudah mulai menjalankan program Kartu Prakerja. Selain untuk orang yang belum bekerja, program ini juga untuk membantu pekerja yang di PHK atau di rumahkan akibat dampak COVID-19.

Dengan program Kartu Prakerja ini setiap peserta akan mendapatkan pelatihan senilai Rp1 juta. Uang tersebut nantinya digunakan untuk membiayai pelatihan daring yang diselenggarakan beberapa platform.

Selain itu peserta pelatihan Kartu Prakerja ini juga mendapatkan uang saku Rp600 ribu selama empat bulan dan uang survey sebanyak Rp150 ribu. Sehingga total yang didapat peserta sekitar Rp3,5 juta lebih.

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020