Direktur Utama Rumah Sakit M Yunus (RSMY) Bengkulu Zulkimaulub Ritonga menyebut stok masker jenis N95 di rumah sakit tersebut hanya tersisa sekitar 100 pcs dan diperkirakan hanya cukup untuk satu minggu kedepan.
Keterangan ini disampaikannya usai menerima bantuan alat pelindung diri dari perusahaan BUMN PT Hutama Karya dan PT Hutama Karya Infrastruktur pemegang kontrak pengerjaan jalan tol ruas Bengkulu - Sumsel, Jumat (24/4).
Salah satu jenis bantuan APD yang diterima ini berupa masker jenis N95 sebanyak 40 pcs, masker bedah 500 pcs, sarung tangan karet 500 pcs, hazmat suit 5 pcs, kacamata 10 pcs, sepatu boat 10 pcs dan tempat cuci tangan portable 2 unit.
"Dari bantuan yang diserahkan, kami sangat berterima kasih khususnya untuk bantuan masker N95. Saat ini yang tersisa tinggal 100 pcs lagi, kami sangat berharap jika ada bantuan masker N95 ini. Stok ini hanya cukup untuk seminggu," kata Zulkimaulub.
Ia menjelaskan, untuk jenis APD lainnya seperti masker bedah, baju hazmat, cairan antiseptik pembersih tangan, kacamata dan sepatu boat diperkirakan stok yang ada cukup untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis yang menangani pasien COVID-19 selama satu bulan kedepan.
Sedangkan masker N95 diperkirakan hanya cukup untuk dua minggu kedepan. Padahal, kata Zulkimaulub, masker jenis ini sangat dibutuhkan tenaga medis khususnya dokter saat melakukan kunjungan ataupun pemeriksaan pasien COVID-19.
"Beruntung ada aturan dari Kemenkes dan PPI bahwa masker N95 ini bisa digunakan beberapa kali. Masker jenis ini digunakan saat visit, saat kontak dekat dengan pasien COVID-19," papar Zulkimaulub.
Sementara itu, Koordinator Legal & Humas PT Hutama Karya Infrastruktur Chandra Irawan mengatakan bantuan APD ini didanai oleh CSR PT Hutama Karya dan PT Hutama Karya Infrastruktur.
Bantuan ini diberikan untuk membantu tenaga medis yang menangani kasus COVID-19 baik di rumah sakit maupun di Puskesmas di Provinsi Bengkulu.
"Hari ini kita salurkan bantuan didua lokasi yaitu di RSMY Bengkulu dan Puskesmas Sidodadi. Sebelumnya kita juga memberikan bantuan APD di Kabupaten Bengkulu Tengah," ucap Chandra.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
Keterangan ini disampaikannya usai menerima bantuan alat pelindung diri dari perusahaan BUMN PT Hutama Karya dan PT Hutama Karya Infrastruktur pemegang kontrak pengerjaan jalan tol ruas Bengkulu - Sumsel, Jumat (24/4).
Salah satu jenis bantuan APD yang diterima ini berupa masker jenis N95 sebanyak 40 pcs, masker bedah 500 pcs, sarung tangan karet 500 pcs, hazmat suit 5 pcs, kacamata 10 pcs, sepatu boat 10 pcs dan tempat cuci tangan portable 2 unit.
"Dari bantuan yang diserahkan, kami sangat berterima kasih khususnya untuk bantuan masker N95. Saat ini yang tersisa tinggal 100 pcs lagi, kami sangat berharap jika ada bantuan masker N95 ini. Stok ini hanya cukup untuk seminggu," kata Zulkimaulub.
Ia menjelaskan, untuk jenis APD lainnya seperti masker bedah, baju hazmat, cairan antiseptik pembersih tangan, kacamata dan sepatu boat diperkirakan stok yang ada cukup untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis yang menangani pasien COVID-19 selama satu bulan kedepan.
Sedangkan masker N95 diperkirakan hanya cukup untuk dua minggu kedepan. Padahal, kata Zulkimaulub, masker jenis ini sangat dibutuhkan tenaga medis khususnya dokter saat melakukan kunjungan ataupun pemeriksaan pasien COVID-19.
"Beruntung ada aturan dari Kemenkes dan PPI bahwa masker N95 ini bisa digunakan beberapa kali. Masker jenis ini digunakan saat visit, saat kontak dekat dengan pasien COVID-19," papar Zulkimaulub.
Sementara itu, Koordinator Legal & Humas PT Hutama Karya Infrastruktur Chandra Irawan mengatakan bantuan APD ini didanai oleh CSR PT Hutama Karya dan PT Hutama Karya Infrastruktur.
Bantuan ini diberikan untuk membantu tenaga medis yang menangani kasus COVID-19 baik di rumah sakit maupun di Puskesmas di Provinsi Bengkulu.
"Hari ini kita salurkan bantuan didua lokasi yaitu di RSMY Bengkulu dan Puskesmas Sidodadi. Sebelumnya kita juga memberikan bantuan APD di Kabupaten Bengkulu Tengah," ucap Chandra.
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020