Palembang (Antara Bengkulu) - Menyambut imlek di Palembang penjualan ayam kampung disejumlah pasar tradisional laris meskipun harga tinggi.

Iin (45), pedagang ayam di Pasar Temenggung di Palembang, Sabtu, mengatakan sejak sepekan ini permintaan ayam kampung meningkat cukup signifikan.

Sebelumnya, menurut dia, paling banyak ayam hanya terjual 50 ekor tetapi mendekati perayaan imlek meningkat lebih dari tiga kali lipat.

"Pembeli ayam kampung tersebut mayoritas warga yang ingin merayakan imlek," katanya.

Pembeli bukan hanya penduduk asli tetapi ada juga yang sengaja merayakan sincia di Palembang bersama keluarga.

Ia mengatakan, ayam kampung yang mereka jual harganya bervariasi tergantung dengan berat unggas itu.

Namun, yang paling kecil ayam dijual dengan harga Rp60.000 per ekor.

Hal senada diungkapkan, Anton pedagang ayam di Pasar Kamboja kalau permintaan yang kampung meningkat.

Bahkan, dalam dua hari ini ayam kampung yang dijualnya selalu kekurangan padahal menyediakan 70 ekor ayam.

Menjual ayam kampung menjadi kegiatan musiman menjelang imlek karena biasanya permintaan tinggi.

Kalau hari biasa sebagian besar pedagang hanya menjual ayam potong.

Meskipun mahal, ayam kampung tetap menjadi 'primadona' warga keturunan Tionghoa karena rasanya lebih lezat dan tidak banyak lemak, kata pedagang tersebut. (ANT)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013