Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu memberikan bantuan paket sembako kepada ratusan warga di lima kecamatan di daerah itu yang terdampak banjir beberapa hari lalu.

Bupati Rejang Lebong Ahmad Hijazi usai menyerahkan bantuan sembako secara simbolis di Kelurahan Pasar Tengah, Kecamatan Curup, di Rejang Lebong, Selasa, mengatakan warga yang terdampak banjir akibat meluapnya tiga sungai yang melintasi Kota Curup pada Kamis (23/4) pagi itu, 331 KK tersebar di 13 desa dan kelurahan di lima kecamatan.

"Kita memberikan bantuan ini bukan mengatasi masalah mereka, namun yang jelas ini setidaknya meringankan beban mereka," ujar dia.

Banjir yang melanda wilayah itu beberapa hari lalu, kata dia, akibat hujan yang turun cukup deras sehingga mengakibatkan ratusan rumah warga terendam.

Selain itu, banjir juga merusak areal pertanian. Kendati demikian, kejadian itu tidak memakan korban jiwa.

"Hujan yang melanda Kabupaten Rejang Lebong belum lama ini sangat luar biasa yang menyebabkan ratusan rumah di lima kecamatan ikut terendam, kebetulan rumah yang terdampak banjir ini yang berada di bantaran sungai yang kondisinya terus menyempit," katanya.

Dalam peristiwa itu, tambah dia, terdapat satu rumah yang hanyut mengingat posisinya berada di bantaran sungai di Kelurahan Pasar Tengah yang sebelumnya akan direlokasi karena akan dilakukan penataan kawasan kumuh dalam program Kotaku.

Warga yang rumahnya rusak itu, katanya, untuk sementara akan ditempatkan ke rumah susun di Kelurahan Simpang Nangka, sambil menunggu pembangunan rumah pengganti untuk warga yang terkena alur program Kotaku sebanyak 11 unit di Desa Pal 100, Kecamatan Bermani Ulu Raya.

"Kita mempersiapkan membangun Kotaku, mudah-mudahan ini bisa menjadi solusi mengurangi beban banjir. Namun Kotaku tahun ini tertunda, seharusnya sudah selesai tahun ini. Hal tersebut karena banyak anggaran yang dialihkan untuk penanganan COVID-19," katanya.

Pada Kamis (23/4) pagi banjir melanda lima kecamatan di Kabupaten Rejang Lebong, di mana berdasarkan perkiraan BPBD setempat jumlah kerugian yang dialami masyarakat mencapai Rp1,5 miliar.

 

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020