Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Syamsir menyebutkan adanya warga di daerah itu yang menjalani rapid tes dengan hasil reaktif belum tentu hasil uji swabnya positif.

"Bahwa memang ketika bicara konfirmasi positif kita pastikan itu sudah dilakukan uji swab, tapi kalau hasil rapid tes reaktif ini belum tentu positif. Untuk itu satu warga yang hasil rapid tesnya reaktif, hasil pemeriksaan swab dan sudah kita kirim ke Bengkulu guna diperiksa di Padang," ujar Syamsir di kantor gugus tugas penanganan COVID-19 Rejang Lebong, Jumat.

Warga yang hasil rapid tesnya reaktif ini kata dia, saat ini ditetapkan sebagai orang dalam pemantauan (ODP), dengan jenis kelamin perempuan berusia 71 tahun tinggal di Kecamatan Curup Timur, dan diketahui sudah memiliki riwayat penyakit asma.

Warga ini sebelumnya pada Rabu (6/5) diantar anaknya berobat ke RSUD Curup lantaran mengalami sesak napas dan setelah dilakukan rapid test reaktif.

"Sekarang ini yang bersangkutan sudah diisolasikan, terpisah dengan pasien lainnya. Kemudian tenaga kesehatan yang kontak langsung mulai dari UGD sampai ke ruangan kita lakukan karantina di Wisma Kaba dan gedung BLKM dengan jumlah 46 orang," urainya.

Dia mengimbau kalangan masyarakat setempat untuk tidak perlu takut dengan adanya warga yang hasil rapid tesnya reaktif ini, namun tetap waspada dengan mengikuti petunjuk pemerintah dengan menjaga jarak, menghindari kerumunan massa, menggunakan masker, rajin cuci tangan pakai sabun, menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat serta memperbanyak makan buah maupun sayuran.

Sementara itu, untuk data warga yang terpapar virus corona jenis baru atau COVID-19 di wilayah itu saat ini belum ada baik yang dinyatakan positif maupun yang berstatus PDP, namun untuk ODP terjadi penambahan dari dua orang menjadi tiga orang dan orang yang melakukan perjalanan dari zona merah atau notifikasi mencapai 7.724 orang.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020