Madrid (Antara/AFP) - Pelatih tim nasional Spanyol Vicente del Bosque menyebut gaya manajemen pelatih Real Madrid Jose Mourinho "agresif" dan jauh berbeda dengan gaya kepelatihannya.

Del Bosque, mantan pelatih Real dan sosok yang mengarsiteki tim tersebut ketika mereka terakhir kali menjuarai Liga Champions pada 2002, menolak ide yang menyebut bekas timnya merindukan dirinya.

"Terdapat banyak faktor yang bervariasi seperti karakter dan kepribadian seorang pelatih," ucapnya pada acara yang diadakan Marca Espana, badan politik yang mempromosikan citra Spanyol di dalam dan di luar negeri.

"Mourinho terlihat seperti pelatih yang sangat agresif. Saya, di sisi lain, lebih tenang. Mungkin terdapat banyak perbedaan di antara kedua sisi ekstrem ini, namun yang paling penting adalah fungsi-fungsi grup. Sisanya adalah nomor dua."

"Saya tidak berpikir mereka merindukan saya. Kita berbicara mengenai klub terbaik abad ke-20 dan salah satu yang terbaik saat ini."

"Madrid adalah organisasi kuat dan luar biasa yang menjaga, bersama dengan Barcelona, level menakjubkan di mana setiap orang yang menikmati sepak bola senang menyaksikannya."

Del Bosque juga menggunakan kesempatan ini untuk angkat suara perihal pertandingan-pertandingan persahabatan Spanyol yang dimainkan di tempat-tempat yang jauh.

Pada musim ini juara dunia dan Eropa telah memainkan pertandingan tandang di Panama dan Puerto Rico, serta berhadapan dengan Uruguay di Qatar dua pekan silam.

Bagaimanapun, Del Bosque menegaskan bahwa merupakan kebanggaan untuk diundang memainkan pertandingan-pertandingan tersebut.

"Bagi kami merupakan kebanggaan untuk dapat pergi ke sana. Tim nasional diminati banyak negara di seluruh penjuru dunia."

"Kami gembira dapat mewakili negara kami selayaknya duta merek Spanyol dan kami bangga melakukannya. Bagaimanapun, lebih banyak pihak yang mendukung dibanding yang menentangnya."

Pelatih 62 tahun itu juga tidak percaya bahwa dua pertandingan antara Real dan Barcelona dalam sepuluh hari mendatang akan membahayakan hubungan di tim nasional Spanyol, untuk pertandingan kualifikasi Piala Dunia mereka melawan Finlandia dan Prancis.

"Pada pertandingan Madrid-Barca kami melihat beberapa hari yang lalu terdapat sejumlah perdebatan setelah pertandingan yang bukan mengenai hebatnya pertandingan yang kami saksikan, namun kontroversi tidak perlu perihal sesuatu di tempat parkir mobil atau hal lain di lapangan. Orang-orang selalu mencari hal buruk di sepak bola, dan bukan hal baik."

"Kami memiliki banyak pemain Katalan atau Basque dan saya tidak perlu mengingatkan siapapun bahwa kami adalah tim nasional Spanyol."

"Contoh terbaik adalah ketiga kiper. Satu dari Madrid (Iker Casillas) dengan 100 penampilan, lainnya dari Cordoba (Pepe Reina) dengan 20 penampilan, dan seorang Katalan (Victor Valdes) dengan hanya lima (penampilan)."

"Dan saat ini itu adalah hubungan terbaik yang terdapat di tim ini." (Antara)

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013