Mukomuko  (ANTARA Bengkulu) - Warga yang bekerja menambang emas menggunakan peralatan secara tradisional di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, secara bertahap mulai meninggalkannya karena emas semakin berkurang dan bahkan jarang tidak ditemukan lagi di sepanjang pinggir pantai di daerah itu.

"Aktivitas warga dari hari ke hari kian berkurang dan saat ini hanya sekitar belasan orang sebab mereka tidak lagi menemukan emas di pinggir pantai, meski ada jumlahnya sangat sedikit," kata Kepala Desa Pasar Ipuh Mardiansyah di Mukomuko, Minggu.

Ia tidak menyebutkan berapa tingkat penurunan hasil yang diperoleh penambang emas ini, namun itu dibuktikan kini semakin berkurang aktivitas warga menambang emas di pinggir pantai.

Diperkirakan satu bulan lagi aktivitas penambangan emas secara tradisional di sepanjang pantai desa itu akan tutup karena emas yang mereka cari tidak lagi ditemukan di lokasi itu.

"Tidak lama lagi atau paling satu bulan lagi sisa penambang yang mampu bertahan setelah itu mereka keluar sendiri," kata dia.

Menurut dia, aktivitas penambangan secara tradisional itu ikut menyumbangkan pendapatan bagi desa ini namun setelah masyarakat, desa, dan penambang menyepakati besaran sumbangan tanpa paksaan.

"Sumbangan yang diberikan tidak dipatok nilainya, disesuaikan dengan penghasilan yang mereka diperoleh dalam satu hari mencari emas," ujarnya.

Penambang yang bergabung dua hingga tiga orang dalam satu hari sebelumnya bisa mendapatkan emas sedikitnya satu hingga dua gram.

"Saat ini sebesar butir pasir pun mereka kesulitan mencarinya dan ini lah yang menyebabkan mereka mulai meninggalkan pekerjaannya," ujarnya.

Aktivitas penambangan emas secara tradisional di desa itu selama ini telah merusak pinggir pantai di desa itu karena berkurangnya daratan akibat abrasi serta menimbulkan lobang besar yang ditinggalkan begitu saja oleh penambang sehingga sulit dilalui kendaraan.

"Sebelumnya pernah kami larang tetapi mereka juga mau mencari makan untuk kehidupan keluarganya. Jadi kami biarkan saja tetapi lobang besar harus ditutup setelah digali serta kewajiban mereka menjaga lingkungan pinggir pantai desa ini," ujarnya. (ANT/KR-FTO)

Pewarta:

Editor : Indra Gultom


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012