Para pemulia tanaman di Fakultas Pertanian (FP) Universitas Bengkulu (Unib) merilis dua varietas unggul nasional kedelai diberi nama Devatra 1 dan Devatra 2.

“Varietas ini adalah hasil rakitan dari dua tetua atau induk,” kata Ketua Pemulia, Dotti Suryati, di Bengkulu, Rabu.

Selain Dotty, anggota tim lain yang terlibat sebagai pemulia tanaman adalah Dwi Wahyuni Ganefianti, M Chozin dan Muchlish Adie, serta anggota tim peneliti yaitu, Ali Munawar, Alnopri, Dwinardi Apriyanto, Riwandi dan Hasanuddin.

"Semuanya adalah dosen FP kecuali Muchlish Adi dari Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) Kementerian Pertanian," ujarnya.

Dotti mengatakan bahwa pelepasan varietas ini cukup istimewa karena untuk universitas di luar Jawa, baru Unib yang menghasilkan varietas melalui hasil persilangan. Sebelumnya ada juga rilis varietas hanya dari pemurnian varietas lama. 

Menurutnya, pelepasan varietas ini merupakan hasil usaha yang memakan waktu cukup lama, mulai dari pelaksanan penelitiannya, sampai pada proses pelepasan varietas oleh Kementerian Pertanian. 

Ia mengatakan variates ini sudah ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) dari Menteri Pertanian sebagai variates kedelai unggul.
 
Universitas Bengkulu rilis dua varietas unggul kedelai, hasil tinggi tahan hama. (Foto Antarabengkulu.com)


"SK pelepasan variates unggul kedelai dari Mentri Pertanian ini baru saja keluar, dan kami siap merilis ke masyarakat," ujarnya.

Dalam SK tersebut dijelaskan bahwa keunggulan dari varietas tersebut memiliki keunggulan antara lain potensi hasil tinggi, kandungan protein tinggi, tahan terhadap penyakit karat daun, tahan terhadap hama penghisap polong dan adaptif ditanam di lahan kering asam. 

Karena itu, harapannya dengan adanya varietas baru ini dapat menambah semangat petani bertanam kedelai serta meningkatkan produksi kedelai di Indonesia. 

Seperti diketahui kedelai adalah bahan baku utama tempe dan tahu yang merupakan salah satu konsumsi utama pangan di Indonesia. Catatan Kementerian Pertanian, kebutuhan kedelai di Indonesia mencapai 2 juta ton per tahun. 

Karena kebutuhan yang besar ini, Indonesia masih mengimpor kedelai dalam jumlah yang besar dari tahun ke tahun. 

Karena itu kata Dotty peningkatan produksi kedelai dalam negeri harus ditingkatkan. Hal ini salah satunya dimulai dengan adanya varietas unggul seperti Devatra 1 dan Devatra 2 ini, sebagai varietas unggul baru nasional melengkapi varietas unggul nasional yang sudah ada. 

"Ini juga peluang bagi Provinsi Bengkulu dalam pengembangan pertanian palawija," katanya.

Pewarta: Gogo Priogo

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020