Medan (Antara Bengkulu) - Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Duta Besar Jepang Yoshinori Katori dan Pelaksana Tugas Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho meresmikan operasional enam jembatan yang dibangun dengan dana sebesar Rp131 miliar di Pulau Nias.
Dana pembangunan jembatan tersebut merupakan hibah dari Pemerintah Jepang dan peresmian ditandai dengan pengguntingan pita pada salah satu proyek, yakni Jembatan Nou sepanjang 41 meter yang terletak di Jalan Diponegoro Kota Gunung Sitoli.
Selain pengguntingan pita juga dilakukan penandatangan penyerahan aset. Jepang memberikan hibah lewat Japan International Cooperation Agency (JICA).
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto pada kesempatan itu mendapat penghormatan dengan dipakaikan pakaian adat berupa jubah adat Nias berwarna kuning dan penutup kepala khas Kepulauan Nias.
Joko mengatakan, jembatan yang diresmikan operasionalnya merupakan jembatan yang dahulu rusak karena bencana gempa dan tsunami yang melanda wilayah Pulau Sumatera pada 2004 lalu.
Gempa dan tsunami tersebut mengakibatkan rusaknya sarana prasarana, baik jalan nasional maupun jalan daerah. "Pascabencana itu wilayah ini menjadi terisolasi, menghasilkan suatu kesenjangan perekonomian antara pusat kegiatan di perkotaan ke bebera desa di seluruh Kepulauan Nias yang juga merupan salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumut, permasalah ini diberburuk dengan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor," kata Kirmanto.
Untuk itu, pembangunan jembatan ini diharapkan dapat mendorong perkembangan yang signifikan masyarakat di Pulau Nias khususnya di kota Gunung Sitoli dan kabupaten lainya di Kepulauan Nias.
Proyek jembatan di Pulau Nias ini merupakan kesepakatan hibah antara Pemerintah Jepang dan Pemerintah Indonesia yang telah dikerjakan sejak 1 Juni 2010 dan telah selesai pada 15 Februari 2013.
"Dengan adanya bantuan dari Jepang ini, kami harap kerja sama dengan Pemerintah Jepang semakin erat dan kepada gubernur, wali kota serta bupati kami titipkan aset pemerintah ini untuk dikelola dipelihara agar bisa memberikan manfaat sebaik baiknya.Saya harap benar-benar memberi manfaat besar," ucap Menteri PU.
Plt Gubernur Sumut H Gatot Pujo Nugroho dalam sambutannya mengucapkan selamat atas terselesaikannya pembangunan 6 unit jembatan di pulau Nias. "Saya juga berbesar hati dapat bertatap muka dengan seluruh komponen masyarakat di Kota Gunung Sitoli ini, dan mudah -mudahan tali silaturahim yang kita bangun dapat menjadi perekat dalam menciptakan kehidupan harmoni antara pemimpin dan rakyatnya," ujarnya.
Gatot juga menyampaikan dengan keberadaan 6 unit jembatan di Pulau Nias ini untuk meningkatkan "connectivity" atau keterhubungan wilayah di Pulau Nias sehingga dapat menekan biaya.
"Saya berharap 6 unit jembatan ini dapat dimanfaatkan dan dijaga dengan baik oleh masyarakat sehingga lebih memantapkan pelayanan publik kepada masyarakat hingga ke pelosok desa," katanya.
Disamping itu, dia tak lupa bersyukur karena ditengah-tengah kesulitan ekonomi yang belum pulih saat ini Pemerintah Kota Gunung Sitoli telah berbuat kemajuan-kemajuan. Memang, lanjutnya, Pemprov Sumut mengakui kondisi sebagian besar jalan dan jembatan di Sumut saat ini dalam keadaan memprihatinkan akibat
terbatasnya anggaran pemeliharaan, apalagi pembangunan baru, baik melalui dana APBN maupun APBD Provinsi.
"Untuk itulah, kepada Pemerintah Jepang yang telah membantu masyarakat Nias atas pembangunan 6 unit jembatan ini saya ucapkan terima kasih dan penghargaan tinggi atas bantuan dan ketulusanya," kata Gatot.
Peresmian jembatan tersebutjuga dihadiri Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yoshinori Katori, Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Djoko Murjanto, Walikota Gunung Sitoli Martinus Lase, dan Bupati se-Kepulauan Nias serta beberapa Kepala SKPD PEmprov Sumut.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Kementerian Pekerjaan Umum, Wijaya Seta menjelaskan, jembatan-jembatan lain yang diresmikan mencakup Jembatan Nou A sepanjang 48,5 meter, jembatan Idano Gawo sepanjang 151 meter, jembatan Sowa sepanjang 53 meter, dan jembatan Mezaya sepanjang 94 meter, dan Jembatan Gido Si'ite sepanjang 40 meter.
"Jembatan yang telah diresmikan ini adalah jembatan yang membentang sepanjang jalan nasional di Pulau Nias yang mengalami kerusakan pada waktu tsunami telah diperbaiki dan konstruksi adalah tahan gempa," kata Wijaya. (ANT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
Dana pembangunan jembatan tersebut merupakan hibah dari Pemerintah Jepang dan peresmian ditandai dengan pengguntingan pita pada salah satu proyek, yakni Jembatan Nou sepanjang 41 meter yang terletak di Jalan Diponegoro Kota Gunung Sitoli.
Selain pengguntingan pita juga dilakukan penandatangan penyerahan aset. Jepang memberikan hibah lewat Japan International Cooperation Agency (JICA).
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto pada kesempatan itu mendapat penghormatan dengan dipakaikan pakaian adat berupa jubah adat Nias berwarna kuning dan penutup kepala khas Kepulauan Nias.
Joko mengatakan, jembatan yang diresmikan operasionalnya merupakan jembatan yang dahulu rusak karena bencana gempa dan tsunami yang melanda wilayah Pulau Sumatera pada 2004 lalu.
Gempa dan tsunami tersebut mengakibatkan rusaknya sarana prasarana, baik jalan nasional maupun jalan daerah. "Pascabencana itu wilayah ini menjadi terisolasi, menghasilkan suatu kesenjangan perekonomian antara pusat kegiatan di perkotaan ke bebera desa di seluruh Kepulauan Nias yang juga merupan salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumut, permasalah ini diberburuk dengan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor," kata Kirmanto.
Untuk itu, pembangunan jembatan ini diharapkan dapat mendorong perkembangan yang signifikan masyarakat di Pulau Nias khususnya di kota Gunung Sitoli dan kabupaten lainya di Kepulauan Nias.
Proyek jembatan di Pulau Nias ini merupakan kesepakatan hibah antara Pemerintah Jepang dan Pemerintah Indonesia yang telah dikerjakan sejak 1 Juni 2010 dan telah selesai pada 15 Februari 2013.
"Dengan adanya bantuan dari Jepang ini, kami harap kerja sama dengan Pemerintah Jepang semakin erat dan kepada gubernur, wali kota serta bupati kami titipkan aset pemerintah ini untuk dikelola dipelihara agar bisa memberikan manfaat sebaik baiknya.Saya harap benar-benar memberi manfaat besar," ucap Menteri PU.
Plt Gubernur Sumut H Gatot Pujo Nugroho dalam sambutannya mengucapkan selamat atas terselesaikannya pembangunan 6 unit jembatan di pulau Nias. "Saya juga berbesar hati dapat bertatap muka dengan seluruh komponen masyarakat di Kota Gunung Sitoli ini, dan mudah -mudahan tali silaturahim yang kita bangun dapat menjadi perekat dalam menciptakan kehidupan harmoni antara pemimpin dan rakyatnya," ujarnya.
Gatot juga menyampaikan dengan keberadaan 6 unit jembatan di Pulau Nias ini untuk meningkatkan "connectivity" atau keterhubungan wilayah di Pulau Nias sehingga dapat menekan biaya.
"Saya berharap 6 unit jembatan ini dapat dimanfaatkan dan dijaga dengan baik oleh masyarakat sehingga lebih memantapkan pelayanan publik kepada masyarakat hingga ke pelosok desa," katanya.
Disamping itu, dia tak lupa bersyukur karena ditengah-tengah kesulitan ekonomi yang belum pulih saat ini Pemerintah Kota Gunung Sitoli telah berbuat kemajuan-kemajuan. Memang, lanjutnya, Pemprov Sumut mengakui kondisi sebagian besar jalan dan jembatan di Sumut saat ini dalam keadaan memprihatinkan akibat
terbatasnya anggaran pemeliharaan, apalagi pembangunan baru, baik melalui dana APBN maupun APBD Provinsi.
"Untuk itulah, kepada Pemerintah Jepang yang telah membantu masyarakat Nias atas pembangunan 6 unit jembatan ini saya ucapkan terima kasih dan penghargaan tinggi atas bantuan dan ketulusanya," kata Gatot.
Peresmian jembatan tersebutjuga dihadiri Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yoshinori Katori, Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Djoko Murjanto, Walikota Gunung Sitoli Martinus Lase, dan Bupati se-Kepulauan Nias serta beberapa Kepala SKPD PEmprov Sumut.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Kementerian Pekerjaan Umum, Wijaya Seta menjelaskan, jembatan-jembatan lain yang diresmikan mencakup Jembatan Nou A sepanjang 48,5 meter, jembatan Idano Gawo sepanjang 151 meter, jembatan Sowa sepanjang 53 meter, dan jembatan Mezaya sepanjang 94 meter, dan Jembatan Gido Si'ite sepanjang 40 meter.
"Jembatan yang telah diresmikan ini adalah jembatan yang membentang sepanjang jalan nasional di Pulau Nias yang mengalami kerusakan pada waktu tsunami telah diperbaiki dan konstruksi adalah tahan gempa," kata Wijaya. (ANT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013