Yogyakarta (Antara Bengkulu) - Pemerintah perlu memberikan perhatian kepada wirausahawan muda agar mereka bisa menjadi kelompok wirausahawan mandiri yang mumpuni di negeri ini, kata pengamat ekonomi dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Ahmad Ma'ruf.
"Dengan demikian, kelompok wirausahawan mandiri di negeri bisa tumbuh dan berkembang untuk menumbuhkan perekonomian dan menciptakan kesejahteraan," kata dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) itu di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, kelompok itu bisa dilahirkan dari kelas menengah yang saat ini terus tumbuh. Kelas menengah itu sebagian besar terdiri atas pegawai negeri sipil dan karyawan.
"Kelas menengah itu mempunyai pendapatan sekitar Rp6 juta hingga Rp15 juta per bulan. Mereka belum produktif karena tidak memiliki kemampuan berwirausaha, padahal jumlah mereka cukup banyak," katanya.
Ia mengatakan, jika sekitar 10 persen dari mereka mempunyai kemampuan berwirausaha dan kreatif melahirkan usaha baru tentu akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi.
Sektor usaha yang bisa dikembangkan, kata dia, di antaranya sektor jasa dan perdagangan yang berhubungan teknologi informasi. Sektor tersebut dipastikan bisa meningkatkan perekonomian.
Selain itu, industri kreatif dan fashion juga bisa dikembangkan. Sektor usaha tersebut potensial untuk menghasilkan keuntungan karena peminat produk itu sangat banyak.
"Namun, hal itu membutuhkan iklim usaha yang kondusif. Iklim usaha itu perlu diciptakan agar bisa melahirkan wirausahawan muda yang mampu membuka lapangan pekerjaan dan menumbuhkan perekonomian," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Dengan demikian, kelompok wirausahawan mandiri di negeri bisa tumbuh dan berkembang untuk menumbuhkan perekonomian dan menciptakan kesejahteraan," kata dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) itu di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, kelompok itu bisa dilahirkan dari kelas menengah yang saat ini terus tumbuh. Kelas menengah itu sebagian besar terdiri atas pegawai negeri sipil dan karyawan.
"Kelas menengah itu mempunyai pendapatan sekitar Rp6 juta hingga Rp15 juta per bulan. Mereka belum produktif karena tidak memiliki kemampuan berwirausaha, padahal jumlah mereka cukup banyak," katanya.
Ia mengatakan, jika sekitar 10 persen dari mereka mempunyai kemampuan berwirausaha dan kreatif melahirkan usaha baru tentu akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi.
Sektor usaha yang bisa dikembangkan, kata dia, di antaranya sektor jasa dan perdagangan yang berhubungan teknologi informasi. Sektor tersebut dipastikan bisa meningkatkan perekonomian.
Selain itu, industri kreatif dan fashion juga bisa dikembangkan. Sektor usaha tersebut potensial untuk menghasilkan keuntungan karena peminat produk itu sangat banyak.
"Namun, hal itu membutuhkan iklim usaha yang kondusif. Iklim usaha itu perlu diciptakan agar bisa melahirkan wirausahawan muda yang mampu membuka lapangan pekerjaan dan menumbuhkan perekonomian," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013