Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Curup Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, membutuhkan penambahan 500 dosis vaksin jembrana untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi sapi bali di daerah itu.

Kepala Puskeswan Curup drh Firi Asdianto di Rejang Lebong, Rabu, mengatakan pada awal 2020 lalu pihaknya telah menerima 750 dosis vaksin jembrana dari Kementerian Pertanian, namun jumlah itu belum bisa memenuhi kebutuhan vaksinasi seluruh ternak sapi bali yang ada di Rejang Lebong.

"Kami akan mengajukan permintaan penambahan ke Pemprov Bengkulu sebanyak 500 dosis lagi. Walaupun penyakit jembrana ini tidak zonosis, tetapi untuk penyelamatan dan menjaga populasi sapi bali di Provinsi Bengkulu," kata dia.

Dia menambahkan, kegiatan pemberian vaksin jembrana pada sapi bali tersebut dilaksanakan di wilayah Desa Cawang Lama dan Desa Kayu Manis di Kecamatan Selupu Rejang, maupun di sejumlah desa di Kecamatan Bermani Ulu dan Bermani Ulu Raya yang menjadi pusat peternakan sapi bali di Rejang Lebong.

Pemberian vaksin jembrana ini dilakukan kepada ternak sapi bali sebanyak dua kali, yakni vaksinasi pertama dan vaksin ulang (booster).

Vaksinasi jembrana kepada sapi bali itu harus dilakukan guna mencegah penyebaran penyakit jembrana, kendati Rejang Lebong tidak masuk dalam daerah rawan serangan penyakit jembrana di Provinsi Bengkulu, seperti di Mukomuko, Bengkulu Selatan maupun Bengkulu Utara.

Untuk mengantisipasi penyebaran penyakit jembrana pihaknya kata Firi Asdianto, setiap minggu melakukan pemantauan ke kandang ternak warga dan juga pengawasan di Pasar Hewan serta pengawasan yang melibatkan kelompok peternak.

"Kalau untuk jenis penyakit antraks di Rejang Lebong, alhamdulilah kita aman, kasusnya belum ditemukan dan kita berharap ini tidak ada karena jika ada, sulit menghilangkannya. Sedangkan untuk kasus serangan penyakit jembrana pernah terjadi pada 2016 lalu," terangnya.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020