Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan vaksinasi untuk mencegah penyakit jembrana pada sapi milik warga di daerah itu telah selesai 100 persen.
"Kita telah mencapai target vaksinasi 2.500 dosis untuk sebanyak 2.500 ekor sapi milik warga setempat," kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Fitriani Ilyas, dalam keterangannya di Mukomuko, Jumat.
Pemerintah Kabupaten Mukomuko sebelumnya menerima sebanyak 2.500 dosis vaksin untuk mencegah penyakit jembrana pada sapi dari pemerintah provinsi setempat.
Ia menyebutkan sebanyak 2.500 dosis vaksin tersebut untuk mencegah penyakit jembrana pada sebanyak 2.500 ekor sapi Bali milik masyarakat yang tersebar di sejumlah wilayah daerah ini.
Sebanyak 2.500 dosis vaksin jembrana tersebut didistribusikan ke tiga pusat kesehatan hewan (Puskeswan) di daerah ini, yakni Puskeswan Kecamatan Air Manjuto, Puskeswan Kecamatan Penarik, dan Puskeswan Kecamatan Ipuh.
Ia menyatakan, meskipun daerah ini hanya memiliki tiga Puskeswan, namun wilayah tugasnya di 15 kecamatan.
Ia menyatakan, meskipun daerah ini hanya memiliki tiga Puskeswan, namun wilayah tugasnya di 15 kecamatan.
Petugas peternakan dan kesehatan hewan yang tersebar di tiga Puskeswan yang memberikan suntikan vaksin pada sapi milik warga di wilayah kerjanya.
Ia mengatakan, daerah ini sejak beberapa hari yang lalu mendapat tambahan sebanyak 1.000 dosis vaksin untuk mencegah virus jembrana pada sapi dari pemerintah provinsi setempat.
Sedangkan, katanya, pelaksanaan vaksinasi terhadap sebanyak 1.000 ekor sapi milik warga yang tersebar di 15 Kecaamatan di daerah ini dilaksanakan setelah lebaran tahun ini.
Sementara itu, ia menyebutkan, sebanyak 135 ekor sapi milik warga setempat yang terinfeksi jembrana berdasarkan hasil identifikasi petugas peternakan dan kesehatan hewan daerah ini.
Namun dari 135 ekor sapi yang terinfeksi jembrana tersebut, ia memastikan, tidak semua sapi tersebut yang mati, namun petugas belum mendata berapa banyak sapi yang terinfeksi jembrana yang mati.
