Bogota (Antara Bengkulu) - Militer Kolombia telah menyita 3,9 ton kokain dari Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) di Departemen Cauca di bagian barat-daya negeri itu, kata militer, Sabtu (16/3).

Barang haram tersebut disita dari satu laboratorium pembuatan narkotika di satu daerah desa Cauca, katanya. Kokain adalah alkaloid yang didapat dari tanaman Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan.

Kokain adalah salah satu zat yang sangat berbahaya dan dapat menimbulkan efek kecanduan. Karena kokain merupakan stimulan terhadap susunan syaraf pusat, maka setelah pemakaiannya, kokain akan membuat penggunanya merasakan suatu perasaan sempurna dan tenang dan berada dalam keadaan kesadaran seolah-olah mereka memiliki hidup yang sangat sempurna.

Menurut satu laporan militer Kolombia, laboratorium tersebut tersembunyi di satu tempat yang dikenal dengan nama Timbiqui (Cauca), demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad pagi. Di sana prajurit dari Brigade Khusus Anti-Narkotika, melalui kerja sama dengan Kantor Kejaksaan Agung, "dapat menemukan kompleks itu, yang memiliki kapasitas produk lebih dari satu ton kokain per hari".

Laboratorium tersebut memiliki satu lantai dengan ukuran 500 meter persegi, cukup untuk menampung sampai 70 orang. Laboratorium itu juga dilengkapi dengan generator listrik, kipas angin, blender industri dan tujuh pompa air.

"Tentara menemukan 3,9 ton kokain, dua ton daun koka, lebih dari setengah ton bahan kimia padat, lebih dari 3.000 galon pasokan cairan dan banyak barang yang digunakan dalam pembuatan kokain," kata laporan militer.

Pusat pengumpulan tersebut berfungsi sebagai sumber dana bagi FARC, yang melakukan kejahatan di berbagai wilayah Valle del Cauca, Cauda dan Narino di bagian barat-daya, katanya. Ditambahkannya, penyitaan itu memberi salah satu pukulan paling keras terhadap keuangan FARC.

Penerjemah: Chaidar

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013