Gorontalo (Antara Bengkulu) - Sejumlah pengelola rumah makan di Kabupaten Gorontalo Utara, mulai meresahkan harga bawang merah dan putih yang terus melonjak.

"Sudah dua pekan ini, harga bawang merah dan bawang putih terus naik," kata Yupa Gusasi, salah seorang pengelola rumah makan di jalan Trans Sulawesi, Kecamatan Kwandang, Senin.

Menurutnya, pihaknya tak mampu lagi membeli dua jenis rempah-rempah tersebut dalam jumlah banyak.

Di pasar mingguan Moluo, harga bawang merah per kilogram (kg) dijual Rp54.000 dan bawang putih mencapai Rp77.000 per kg.

Bahkan para pedagang ada yang menjual bawang putih Rp5.000 hingga Rp6.000 per siung.

Kata Yupa, rumah makan yang sudah dikelolanya selama 24 tahun itu, tidak harus tutup hanya karena harga bawang yang terus melonjak.

"Meski kami sangat meresahkan lonjakan harga bawang merah dan putih itu, sebagai rempah-rempah menjadi bumbu dasar penambah cita rasa masakan di rumah makan ini harus terus ada," Kata Yupa.

Agar tidak merugi, Yupa mengaku terpaksa meracik menu masakan baru yang tidak memerlukan penggunaan bawang merah dan putih, agar tidak mengganggu cita rasa masakan yang dijual.

Dimana penggunaan bawang merah dan putih diganti dengan bawang daun yang harganya sangat murah, yaitu Rp5.000 per ikat mencapai 50 batang bawang.

Kami berharap, lonjakan bawang merah dan putih tidak terjadi lagi, agar menu andalan rumah makannya yang banyak menggunakan kedua rempah-rempah tersebut, bisa kembali dijual sesuai selera pembeli," ungkap Yupa. (ANT)

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013