Ketua Badan Reintegrasi Aceh (BRA), Fakhrurrazi Yusuf mengatakan sebanyak 245 orang korban konflik di yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Aceh kini membutuhkan pemulihan kesehatan.
Sebagian besar para korban konflik tersebut kini mengalami trauma berat dan terganggu kejiwaan akibat konflik bersenjata yang melanda daerah ini belasan tahun silam.
“245 orang korban konflik di Aceh ini harus segera direhab kesehatannya, karena apabila tidak dilakukan, hanya ada dua kemunkinan yang kita takutkan yaitu gangguan kejiwaan atau kematian terhadap korban,” kata Fakhrurrazi di Meulaboh, Sabtu.
Menurutnya, pemulihan kesehatan para korban konflik di Aceh harus terus dilakukan agar para korban dapat terus menata hidup agar lebih baik, termasuk memulihkan perekonomian masyarakat yang ikut terdampak konflik berkepanjangan.
Untuk itu, pihaknya berharap agar pemerintah pusat maupun Pemerintah Aceh agar dapat mengalokasikan anggaran memadai untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi, untuk kesejahteraan para korban.
Ia menyatakan, bahwa Aceh saat ini masih membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat untuk terus merawat perdamaian yang selama ini sudah terjalin dengan baik sejak tahun 2005 lalu.
“Aceh masih membutuhkan bantuan pemerintah pusat untuk terus merawat perdamaian yang selama ini sudah terjalin dengan baik di Aceh,” kata Fakhrurrazi Yusuf menuturkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
Sebagian besar para korban konflik tersebut kini mengalami trauma berat dan terganggu kejiwaan akibat konflik bersenjata yang melanda daerah ini belasan tahun silam.
“245 orang korban konflik di Aceh ini harus segera direhab kesehatannya, karena apabila tidak dilakukan, hanya ada dua kemunkinan yang kita takutkan yaitu gangguan kejiwaan atau kematian terhadap korban,” kata Fakhrurrazi di Meulaboh, Sabtu.
Menurutnya, pemulihan kesehatan para korban konflik di Aceh harus terus dilakukan agar para korban dapat terus menata hidup agar lebih baik, termasuk memulihkan perekonomian masyarakat yang ikut terdampak konflik berkepanjangan.
Untuk itu, pihaknya berharap agar pemerintah pusat maupun Pemerintah Aceh agar dapat mengalokasikan anggaran memadai untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi, untuk kesejahteraan para korban.
Ia menyatakan, bahwa Aceh saat ini masih membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat untuk terus merawat perdamaian yang selama ini sudah terjalin dengan baik sejak tahun 2005 lalu.
“Aceh masih membutuhkan bantuan pemerintah pusat untuk terus merawat perdamaian yang selama ini sudah terjalin dengan baik di Aceh,” kata Fakhrurrazi Yusuf menuturkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020