Pusat Kesehatan Hewan Curup Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyatakan program vaksinasi hewan penular rabies (HPR) di daerah itu pada tahun ini baru terealisasi 7.500 ekor.
Kepala Puskeswan Curup drh Firi Asdianto di Rejang Lebong, Selasa, mengatakan vaksinasi HPR jenis anjing, kucing dan kera yang mereka laksanakan terhitung Januari sampai pertengahan Agustus 2020 tersebut jumlahnya masih sedikit dibandingkan dengan populasi HPR yang mencapai 30.000 ekor lebih.
"Saat ini baru terealisasi 7.500 ekor, jumlah ini sesuai dengan vaksin yang kita terima dari Kementerian Pertanian pada awal 2020 lalu," kata dia.
Dia menambahkan, terbatasnya vaksin yang mereka miliki tersebut membuat kegiatan vaksinasi massal tidak bisa berjalan sesuai dengan target seperti tahun sebelumnya sebanyak 17.000 ekor.
"Saat ini pengadaan vaksin dari Pemprov Bengkulu maupun pengadaan yang bersumber dari APBD Kabupaten Rejang Lebong belum jelas. Kita pesimis jumlah HPR yang divaksin akan sama banyak dengan tahun 2019 lalu," terangnya.
Pihaknya belum mengetahui bantuan vaksin yang diadakan oleh Pemprov Bengkulu maupun Pemkab Rejang Lebong ini akan ada atau tidak, karena pemerintah daerah masih fokus kepada penanganan pandemi COVID-19.
Sejauh ini kegiatan vaksinasi yang mereka lakukan dari 15 kecamatan di Rejang Lebong kata dia, baru lima kecamatan yang sudah 100 persen yakni Kecamatan Curup Utara, Curup Selatan, Kecamatan Curup, Sindang Dataran dan Kecamatan Sindang Kelingi.
Sedangkan untuk Kecamatan Kota Padang, Sindang Beliti Ilir, Binduriang, Kecamatan Selupu Rejang, Bermani Ulu, Bermani Ulu Raya dan Kecamatan Padang Ulak Tanding baru terlaksana sebagian persen.
Sementara untuk tiga kecamatan lainnya belum sama sekali dilakukan vaksinasi antara lain Kecamatan Curup Timur, Curup Tengah, Sindang Beliti Ulu.
"Kalau pelayanan di Puskewan Curup saat ini hanya melayani kegiatan pasif saja, kita masih ada stok sedikit," urainya.
Untuk itu dia mengimbau masyarakat Rejang Lebong, agar berhati-hati terhadap kemungkinan terjadinya penyebaran penyakit rabies karena minimnya vaksinasi yang mereka lakukan, warga yang terkena gigitan harus segera berobat ke puskesmas atau rumah sakit.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
Kepala Puskeswan Curup drh Firi Asdianto di Rejang Lebong, Selasa, mengatakan vaksinasi HPR jenis anjing, kucing dan kera yang mereka laksanakan terhitung Januari sampai pertengahan Agustus 2020 tersebut jumlahnya masih sedikit dibandingkan dengan populasi HPR yang mencapai 30.000 ekor lebih.
"Saat ini baru terealisasi 7.500 ekor, jumlah ini sesuai dengan vaksin yang kita terima dari Kementerian Pertanian pada awal 2020 lalu," kata dia.
Dia menambahkan, terbatasnya vaksin yang mereka miliki tersebut membuat kegiatan vaksinasi massal tidak bisa berjalan sesuai dengan target seperti tahun sebelumnya sebanyak 17.000 ekor.
"Saat ini pengadaan vaksin dari Pemprov Bengkulu maupun pengadaan yang bersumber dari APBD Kabupaten Rejang Lebong belum jelas. Kita pesimis jumlah HPR yang divaksin akan sama banyak dengan tahun 2019 lalu," terangnya.
Pihaknya belum mengetahui bantuan vaksin yang diadakan oleh Pemprov Bengkulu maupun Pemkab Rejang Lebong ini akan ada atau tidak, karena pemerintah daerah masih fokus kepada penanganan pandemi COVID-19.
Sejauh ini kegiatan vaksinasi yang mereka lakukan dari 15 kecamatan di Rejang Lebong kata dia, baru lima kecamatan yang sudah 100 persen yakni Kecamatan Curup Utara, Curup Selatan, Kecamatan Curup, Sindang Dataran dan Kecamatan Sindang Kelingi.
Sedangkan untuk Kecamatan Kota Padang, Sindang Beliti Ilir, Binduriang, Kecamatan Selupu Rejang, Bermani Ulu, Bermani Ulu Raya dan Kecamatan Padang Ulak Tanding baru terlaksana sebagian persen.
Sementara untuk tiga kecamatan lainnya belum sama sekali dilakukan vaksinasi antara lain Kecamatan Curup Timur, Curup Tengah, Sindang Beliti Ulu.
"Kalau pelayanan di Puskewan Curup saat ini hanya melayani kegiatan pasif saja, kita masih ada stok sedikit," urainya.
Untuk itu dia mengimbau masyarakat Rejang Lebong, agar berhati-hati terhadap kemungkinan terjadinya penyebaran penyakit rabies karena minimnya vaksinasi yang mereka lakukan, warga yang terkena gigitan harus segera berobat ke puskesmas atau rumah sakit.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020