Istanbul (Antara Bengkulu) - Real Madrid mungkin memiliki keunggulan 3-0 atas Galatasaray menjelang pertandingan kedua perempat final Liga Champions pada Selasa, namun pelatih Jose Mourinho tidak mau berpuas diri.
Pria Portugal ini, yang mengejar gelar Eropa ketiganya dengan tim yang berbeda di negara ketiga yang berbeda, meyakini timnya menghadapi situasi sulit di mana mereka tidak memiliki apa-apa untuk diraih.
"Jika kami kalah 0-4 atau 1-5 atau dari penalti-penalti, dunia akan membuka mulut mereka, ini akan menjadi situasi yang sangat buruk bagi kita semua," ucapnya.
"Khususnya bagi Real Madrid sebab ini akan menjadi sesuatu yang tidak diharapkan, kami memiliki segalanya untuk kalah dan tidak ada yang dimenangi sebab semua orang menanti kami (untuk melaju)."
"Tantangan saya adalah untuk tidak memikirkan 3-0 namun untuk berpikir mengenai pertandingan sepak bola. Dan ketika Anda ingin memikirkan pertandingan sepak bola, Anda ingin menang, dan Anda bermain untuk menang, dan itulah tantangan saya kepada para pemain."
"Jika kami tiba di sana besok (Selasa) dan kalah 0-2 atau jika kami kalah 1-3, saya tidak akan gembira, saya tidak akan pulang dengan gembira."
"Saya ingin memenangi pertandingan, dan jika kami tidak dapat memenanginya kami akan berusaha untuk mendapatkan hasil imbang."
Real memperlihatkan perbedaan kualitas mereka dengan juara Turki itu di Santiago Bernabeu pada pekan lalu, dan bagi banyak orang pertandingan kedua hanyalah sekedar formalitas.
Namun Mourinho memperingatkan bahwa para penggemar di Turki tidak akan melihatnya seperti itu.
Saya ingat pertandingan Piala UEFA pada 2003, saya pikir, bersama Porto kami bermain melawan Denizlispor. Kami memenangi pertandingan pertama dengan skor 7-0, 7-1 atau 6-0 (sebenarnya 6-1), saya tidak dapat mengingatnya."
"Ketika kami tiba di Turki untuk pertandingan kedua, kami datang di stadion yang penuh di depan para penggemar yang termotivasi dan melawan tim yang tidak seperti tim yang kami kalahkan dengan skor 6-0 atau 7-0."
"Jika tim Portugal, Spanyol, atau Italia kalah pada pertandingan pertama dengan skor 0-4 atau 0-5, maka pada pertandingan kedua stadion menjadi kosong dan para penggemar melontarkan ejekan."
"Di sana, para penggemar akan mendukung tim mereka sampai akhir. Kami mengharapkan stadion putih yang panas, namun kami menyukainya. Saya pikir para pemain akan mengapresiasinya dan akan bermain baik."
Namun meski terlihat konservatif, Mourinho mengakui dirinya yakin pertandingan ini sudah tuntas.
Dan ia telah mengalihkan satu mata terhadap tim yang akan dihadapi Real pada semifinal.
"Sebelum pertandingan-pertandingan perempat final, saya pikir kedelapan tim memiliki peluang yang sma untuk memenangi kompetisi."
"Setelah pertandingan-pertandingan pertama, sudah jelas tim-tim mana yang unggul. Kami unggul, demikian pula Barcelona dan Bayern Munich."
"Di semifinal, akan terdapat empat tim yang tentu saja memiliki peluang yang sama untuk menang."
"Semua tim di Liga Champions tampil untuk memenanginya. Siapapun yang menang, itu tidak akan mengejutkan saya. Dan apakah saya menang atau kalah, saya tidak akan mengubah pikiran saya."
Penerjemah: A.R.A Adipati
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
Pria Portugal ini, yang mengejar gelar Eropa ketiganya dengan tim yang berbeda di negara ketiga yang berbeda, meyakini timnya menghadapi situasi sulit di mana mereka tidak memiliki apa-apa untuk diraih.
"Jika kami kalah 0-4 atau 1-5 atau dari penalti-penalti, dunia akan membuka mulut mereka, ini akan menjadi situasi yang sangat buruk bagi kita semua," ucapnya.
"Khususnya bagi Real Madrid sebab ini akan menjadi sesuatu yang tidak diharapkan, kami memiliki segalanya untuk kalah dan tidak ada yang dimenangi sebab semua orang menanti kami (untuk melaju)."
"Tantangan saya adalah untuk tidak memikirkan 3-0 namun untuk berpikir mengenai pertandingan sepak bola. Dan ketika Anda ingin memikirkan pertandingan sepak bola, Anda ingin menang, dan Anda bermain untuk menang, dan itulah tantangan saya kepada para pemain."
"Jika kami tiba di sana besok (Selasa) dan kalah 0-2 atau jika kami kalah 1-3, saya tidak akan gembira, saya tidak akan pulang dengan gembira."
"Saya ingin memenangi pertandingan, dan jika kami tidak dapat memenanginya kami akan berusaha untuk mendapatkan hasil imbang."
Real memperlihatkan perbedaan kualitas mereka dengan juara Turki itu di Santiago Bernabeu pada pekan lalu, dan bagi banyak orang pertandingan kedua hanyalah sekedar formalitas.
Namun Mourinho memperingatkan bahwa para penggemar di Turki tidak akan melihatnya seperti itu.
Saya ingat pertandingan Piala UEFA pada 2003, saya pikir, bersama Porto kami bermain melawan Denizlispor. Kami memenangi pertandingan pertama dengan skor 7-0, 7-1 atau 6-0 (sebenarnya 6-1), saya tidak dapat mengingatnya."
"Ketika kami tiba di Turki untuk pertandingan kedua, kami datang di stadion yang penuh di depan para penggemar yang termotivasi dan melawan tim yang tidak seperti tim yang kami kalahkan dengan skor 6-0 atau 7-0."
"Jika tim Portugal, Spanyol, atau Italia kalah pada pertandingan pertama dengan skor 0-4 atau 0-5, maka pada pertandingan kedua stadion menjadi kosong dan para penggemar melontarkan ejekan."
"Di sana, para penggemar akan mendukung tim mereka sampai akhir. Kami mengharapkan stadion putih yang panas, namun kami menyukainya. Saya pikir para pemain akan mengapresiasinya dan akan bermain baik."
Namun meski terlihat konservatif, Mourinho mengakui dirinya yakin pertandingan ini sudah tuntas.
Dan ia telah mengalihkan satu mata terhadap tim yang akan dihadapi Real pada semifinal.
"Sebelum pertandingan-pertandingan perempat final, saya pikir kedelapan tim memiliki peluang yang sma untuk memenangi kompetisi."
"Setelah pertandingan-pertandingan pertama, sudah jelas tim-tim mana yang unggul. Kami unggul, demikian pula Barcelona dan Bayern Munich."
"Di semifinal, akan terdapat empat tim yang tentu saja memiliki peluang yang sama untuk menang."
"Semua tim di Liga Champions tampil untuk memenanginya. Siapapun yang menang, itu tidak akan mengejutkan saya. Dan apakah saya menang atau kalah, saya tidak akan mengubah pikiran saya."
Penerjemah: A.R.A Adipati
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013