Bengkulu, (Antara) - Warga Kota Bengkulu mengeluhkan lampu jalan mati, padahal masalah lampu itu masuk salah satu program 100 hari wali kota H Helmi Hasan, sementara retribusinya sudah dibayar rutin saat membayar listrik setiap bulan.

Selama ini lampu jalan di depan rumah kami selalu hidup, sejak sepekan terakhir mati total dan Jalan Depati Payung Negara menuju Bandara Fatmawati sebagai gelap, kata warga Sukarami Azhari di Bengkulu, Senin.

Ia mengatakan, masalah lampu jalan dan listrik  adalah program 100 hari wali kota H Helmi Hasan, namun nyatanya selama ini lampu jalan hidup malah menjadi mati.

Sedangkan kepemimpinan wali kota tersebut hampir 100 hari masih banyak lampu jalan yang mati, terutama pada poros jalan kota-Bandara Fatmawati.

"Lampu mati itu pasti ada pejabat kota yang mengetahuinya, namun mereka seakan tidak tahu karena pelintasan Bandara ke jantung kota Bengkulu," katanya.

Keluhan serupa juga diutarakan seorang pengusaha makan ringan siap saji Aswin, lampu jalur arah bandara dan sekitarnya setiap hari sabtu mati mencapai belasan jam, sehingga dagang makanan ringan rusak.

Tidak hanya ruang pendingin makan tidak berfungsi, tapi saat lampu hidup ada puluhan bola lampu dan mesin pompa air jebol, akibat tegangang terlalu tinggi.

Akibat mati lampu itu pihaknya menuntu ganti rugi dengan PLN terlebih terkait kenaikan tarif listrik tidak diimbangi dengan pelayanan prima, ujarnya.

Humas Pemda Kota Bengkulu Suryawan Halusi ketika dikonfirmasikan masalah lampu jalan mati, pihaknya akan melaporkan hal tersebut ke atasan.

"Terima kasih pak atas informasinya karena hingga saat ini belum ada laporan resmi dari masyarakat," ujarnya.*

Pewarta: Oleh Zulkifli lubis

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013