Bengkulu (Antara Bengkulu) - Warga kawasan pantai Merpas, Kecamatan Nasal, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, minta kepada pihak berwenang menarik kapal tangker Golines II  yang terdampar di perairan itu.

Kapal tersebut mersak terumbu karang sebagai sarang ikan dan lokasi budidaya rumput laut warga setempat karena setiap angin kencang selalu bergeser ke arah pantai, kata seorang warga Merpas Subrani menghubungi, Selasa.

Sementara kawasan pantai merpas merupakan karang hingga ratusan meter ke tengah dan selama ini sebagai sarang ikan dan sebagian dimanfaatkan untuk budidaya rumput laut.

Ia mengatakan, posisi kapal pengangkut minyak mentah kelapa sawit dari Bengkulu Utara-Jakarta itu awalnya sekitar 100 meter dari pantai, namun saat ini tinggal 30 meter dari pantai akibat diterjang angin kencang.

Akibatnya terumbu karang di wilayah itu rusak dan mengancam kelestarian kawasan pantai daerah itu, apalagi posisinya sudah miring dan nyaris terbalik.

Kepala Desa Merpas Darul membenarkan bahwa posisi kapal itu nyaris terbalik dan sudah merusak terumbu karang setempat, sedangkan pemilik kapal itu belum ada realisasi untuk menariknya.

Kapal tangker bekapasitas puluhan ribu ton itu terdampar di perairan Nasal sejak delapan bulan silam, akibat mesin mati saat menuju Jakarta.

Kapal itu terumbang ambing mengikuti arah angin dan akhirnya terdampat di perairan pantai Nasal, Kabupaten Kaur meskipun saat ini tetap dijaga warga dan pihak keamanan namun tetap merusak terumbu karang, katanya.

Kami mohon pemilik dan pihak berwenang menarik kapal itu, sehingga terumbu karang di kawasan itu tidak terlalu rusak akibat kapal tangker tersebut," ujarnya.

Informasi dihimpun dari Administrasi Pelabuhan Bengkulu menyebutkan, kapal itu sepenuhnya sudah ditangni pemiliknya dari jarakat dan belum berhasil ditarik akibat cuaca buruk, ujar sumber itu.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013