Boston, Massachusetts (Antara Bengkulu) - Sedikitnya dua orang tewas dan 23 cedera ketika dua ledakan besar terjadi di dekat garis finish Marathon Boston, Senin, yang mengakibatkan kepanikan, kata polisi AS.
Beberapa saksi menuturkan, puing-puing serta darah terlihat di jalan dan petugas paramedis bergegas dengan membawa tandu. Tayangan televisi menunjukkan ledakan tersebut menimbulkan asap putih tebal di sekitar tempat itu.
Polisi Boston mengkonfirmasi jumlah korban yang tewas dan cedera di Twitter mereka.
Radio setempat mengatakan, ledakan pertama terjadi di dekat sebuah toko olah-raga dan yang kedua di dekat tempat penonton.
Belum jelas apakah ledakan itu merupakan kecelakaan atau hasil dari serangan teroris.
"Ada dua bom yang meledak di dekat garis finish pada Marathon Boston hari ini," kata penyelenggara lomba itu di halaman Facebook even tersebut, tanpa menyebutkan sumber dari keterangan itu.
"Kami kini bekerja dengan aparat penegak hukum untuk mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi," katanya.
NBC News mengutip sejumlah pejabat yang mengatakan, polisi telah menemukan "berbagai peledak" di Boston.
Presiden Barack Obama telah diberi tahu tentang hal itu dan pemerintahnya terus mengadakan kontak dengan pemerintah dan pihak berwenang setempat, kata seorang pejabat Gedung Putih.
Pengamanan ditingkatkan di New York dan Washington, yang merupakan lokasi-lokasi serangan 11 September 2001. Di Big Apple, polisi menyatakan meningkatkan keamanan hotel-hotel dan tempat penting lain.
Zara Bielkus, seorang penonton berusia 30 tahun dari Boston, mengatakan, ia mendengar dua ledakan dengan jeda waktu beberapa detik. Polisi telah menutup daerah itu.
"Ketika kami mendengar ledakan-ledakan itu, setiap orang saling berpandangan dan diam mencekam, dan polisi tiba di lokasi itu dalam waktu satu menit," kata wanita itu.
Marathon Boston merupakan salah satu even atletik tahunan terbesar yang diadakan di AS, yang diikuti hampir 27.000 peserta yang memenuhi syarat dan disaksikan puluhan ribu penonton.
Penerjemah: M. Suratmadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
Beberapa saksi menuturkan, puing-puing serta darah terlihat di jalan dan petugas paramedis bergegas dengan membawa tandu. Tayangan televisi menunjukkan ledakan tersebut menimbulkan asap putih tebal di sekitar tempat itu.
Polisi Boston mengkonfirmasi jumlah korban yang tewas dan cedera di Twitter mereka.
Radio setempat mengatakan, ledakan pertama terjadi di dekat sebuah toko olah-raga dan yang kedua di dekat tempat penonton.
Belum jelas apakah ledakan itu merupakan kecelakaan atau hasil dari serangan teroris.
"Ada dua bom yang meledak di dekat garis finish pada Marathon Boston hari ini," kata penyelenggara lomba itu di halaman Facebook even tersebut, tanpa menyebutkan sumber dari keterangan itu.
"Kami kini bekerja dengan aparat penegak hukum untuk mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi," katanya.
NBC News mengutip sejumlah pejabat yang mengatakan, polisi telah menemukan "berbagai peledak" di Boston.
Presiden Barack Obama telah diberi tahu tentang hal itu dan pemerintahnya terus mengadakan kontak dengan pemerintah dan pihak berwenang setempat, kata seorang pejabat Gedung Putih.
Pengamanan ditingkatkan di New York dan Washington, yang merupakan lokasi-lokasi serangan 11 September 2001. Di Big Apple, polisi menyatakan meningkatkan keamanan hotel-hotel dan tempat penting lain.
Zara Bielkus, seorang penonton berusia 30 tahun dari Boston, mengatakan, ia mendengar dua ledakan dengan jeda waktu beberapa detik. Polisi telah menutup daerah itu.
"Ketika kami mendengar ledakan-ledakan itu, setiap orang saling berpandangan dan diam mencekam, dan polisi tiba di lokasi itu dalam waktu satu menit," kata wanita itu.
Marathon Boston merupakan salah satu even atletik tahunan terbesar yang diadakan di AS, yang diikuti hampir 27.000 peserta yang memenuhi syarat dan disaksikan puluhan ribu penonton.
Penerjemah: M. Suratmadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013