Musi Rawas (Antara Bengkulu) - Sebanyak 1.940 hektare sawah yang berada dalam beberapa kecamatan di Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan, tahun ini gagal melakukan cocok tanam akibat kekeringan.

"Sawah ini tidak bisa ditanami padi karena tidak teraliri air irigasi, pada hal sebelumnya sawah ini masih bisa ditanami dengan mengandalkan air irigasi kendati suplainya tidak normal ditambah air hujan namun kali ini mereka tidak bisa sama sekali berocok tanam akibat pengairan yang tidak sampai ke sawah petani," kata Kepala Bidang Produksi pada Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Musi Rawas, Tohirin, Selasa.

Sawah yang tidak bisa ditanami tersebut kata dia, terletak di sejumlah desa dalam Kecamatan Muara Beliti, kemudian Tugumulyo, Purwodadi, Sumber Harta, Suku Tengah Lakitan Ulu Terawas dan Kecamatan Megang Sakti. Keringnya sawah petani daerah itu, akibat tidak meratanya pembagian air irigasi Kelingi yang menjadi sumber pengairan utama setempat. Maraknya pembukaan usaha kolam air deras serta debit air yang menyusut saat musim kemarau sekarang ini, mengakibatkan air tidak mengaliri hingga ke bagian hilir saluran irigasi.

Masalah kekeringan sawah itu tambah dia, menjadi permasalahan pihaknya sejak 10 tahun belakangan, kendati sudah berulangkali mereka sampaikan ke Pemkab Musi Rawas agar dilakukan penanganan serius agar sawah yang kekeringan tidak beralih fungsi akan tetapi tidak pernah selesai.

"Rehab berat saluran irigasi Kelingi selama tujuh bulan yang dilakukan dari April hingga November 2012 lalu, dengan menelan dana APBN mencapai Rp50 miliar tidak menyelesaikan masalah. Rehab hanya dilakukan dengan menambal sulam bangunan tetapi bukan menutup saluran irigasi yang peruntukkannya disalahgunakan untuk usaha kolam air deras," katanya.

Sebelumnya Kepala Bidang Program pada Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Musi Rawas, Mulyono, menyebutkan daerah itu pada tahun ini menargetkan produksi gabah kering panen sebanyak 304.010 ton, jumlah itu mengalami peningkatan dibandingkan 2012 lalu sebanyak 302.444 ton GKP.

Sementara itu produktifitas padi 2013 setempat kata dia, berdasarkan angka ramalan sementara (Arsem) pihaknya target produksi padi tersebut akan terpenuhi dan bahkan bisa melebihi target setelah melihat lusa tanam pada musim tanam April-September 2013 dengan luasan mencapai 49.247 hektare meliputi padi sawah seluas 37.943 hektare, ditambah lahan padi darat atau gogo untuk musim tanam September 2013-Maret 2014 dengan luasan mencapai 11.304 hektare.

"Targetnya mudah-mudahan terpenuhi dan syukur-syukur bisa lebih, karena pada tahun 2012 lalu produksi gabah Musi Rawas anjlok drastis akibat adanya pengeringan irigasi selama tujuh bulan dengan produksi hanya mencapai 180.469 ton GKP dari luas panen 46.524 hektare dengan probabilitas per hektarenya sebanyak 38,79 kuintal atau 3,8 ton GKP. Sedangkan 2011, produksi gabah mencapai 274.320 ton GKP," ujarnya.*

Pewarta: oleh Nur Muhamad

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013