Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, melakukan pendataan sekaligus memantau situasi dan kondisi wilayah yang terdampak kekeringan akibat fenomena El Nino.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mukomuko Ruri Irwandi di Mukomuko, Minggu, mengatakan, instansinya telah menghubungi camat untuk meminta laporan wilayah terdampak kekeringan di wilayahnya masing-masing.
"Sebelumnya kami telah menelpon Camat Air Rami, Camat Ipuh, Camat Pondok Suguh. Kami minta laporan dari mereka tentang desa dan wilayah seperti kekeringan dan kebutuhan air bersih," ujarnya.
Ia mengatakan, berdasarkan hasil komunikasi dengan beberapa camat di wilayah ini, situasi dan kondisi wilayahnya tidak terlalu terdampak kekeringan.
Menurutnya, wilayah daerah ini tidak terlalu terdampak karena kebanyakan wilayah ini sudah ada program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat atau Pamsimas dan ada sumur bor.
Kendati demikian, katanya, pihaknya telah meminta laporan dari kecamatan yang wilayah terdampak seperti kekeringan.
"Kalau memang dampaknya signifikan dan banyak, bisa jadi kita minta upaya dalam mengurangi risiko bencana kolaborasi dengan steakholder dan pihak swasta di daerah ini," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya telah berkolaborasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran untuk bersama-sama turun dalam mengatasi kebakaran lahan gambut di wilayah ini.
Menurutnya, yang namanya kolaborasi dan sinergi dalam penanganan dan penanggulangan bencana alam bukan hanya dilakukan oleh orang dari BPBD dan Basarnas tetapi seluruh pihak terkait di daerah ini.
Sementara itu, ia mengatakan, instansinya membutuhkan data wilayah yang terdampak cuaca ekstrem sekarang ini sebagai upaya pemerintah daerah meminta bantuan kepada pemerintah provinsi.
Ia mengungkapkan, instansinya baru mendapatkan laporan kekeringan yang melanda sekitar 280 hektare sawah tadah hujan di Kecamatan Ipuh.
..