Nanjing (Antara Bengkulu) - Provinsi Zhejiang dan Jiangsu di China Timur melaporkan delapan kasus baru infeksi H7N9 pada Selasa, sehingga jumlah semua kasus H7N9 di seluruh negeri itu jadi 71.
Menurut Departemen Kesehatan Provinsi Jiangsu, penularan H7N9 dikonfirmasi pada seorang pria yang berumur 56 tahun bermarga Fu, seorang perempuan yang berumur 21 tahun dan bermarga Hu serta lelaki 72 tahun dengan marga Zhu pada Selasa.
Semua ketiga pasien tersebut berada dalam kondisi kritis.
Tak seorang pun dari 25 orang yang telah mengadakan kontak dengan mereka memperlihatkan gejala tidak normal apa pun.
Sementara itu, menurut hasil pemeriksaan dari Pusat Pencegahan dan Pemantauan Penyakit Provinsi Zhejiang pada Selasa, tiga lelaki dan dua perempuan diperiksa positif terserang virus H7N9, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa malam.
Biro Kesehatan Provinsi Zhejiang mengkonfirmasi lima kasus baru H7N9 pada Selasa. Semua pasien meliputi seorang pria yang berumur 56 tahun dan bermarga Hu, seorang lelaki yang berumur 57 tahun dan bermarga Qian, serta pria 62 tahun yang bermarga Ye, seorang perempuan 58 tahun dengan marga Sun dan seorang perempuan 72 tahun yang bermarga Jin.
Semua lima orang itu berada dalam kondisi kritis.
Hu terlibat dalam pembudidayaan dan penjualan merpati sebelum ia dikonfirmasi terinfeksi virus tersebut.
Hingga Selasa, Zhejiang telah mengkonfirmasi 21 kasus H7N9, termasuk dua yang telah berakhir dengan kematian.
Hangzhou, Ibu Kota Provinsi Zhejiang, untuk sementara telah menutup dua pasar unggas di wilayah pusat kota, dan perdagangan unggas di pasar lain dengan 474 peternak telah dilarang sejak Senin (15/4).
Hingga Selasa, 71 kasus rangkaian flu unggas H7N9 telah dilaporkan di seluruh China --satu di Beijing, 24 di Shanghai, dua di Provinsi Henan di China Tengah, 21 di Provinsi Zhejiang di China Timur, 20 di Provinsi Jiangsu di China Timur dan tiga di Provinsi Anhui di China Timur.
Empat-belas kasus telah berakhir dengan kematian.
Setelah pengobatan berhasil, seorang anak lelaki yang berumur empat tahun dan telah diperiksa positif terinfeksi virus H7N9 pada 10 April, kata Dinas Kesehatan lokal. Ia telah menjadi satu-satunya kasus yang dikonfirmasi sembuh total.
Penerjemah: Chaidar
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
Menurut Departemen Kesehatan Provinsi Jiangsu, penularan H7N9 dikonfirmasi pada seorang pria yang berumur 56 tahun bermarga Fu, seorang perempuan yang berumur 21 tahun dan bermarga Hu serta lelaki 72 tahun dengan marga Zhu pada Selasa.
Semua ketiga pasien tersebut berada dalam kondisi kritis.
Tak seorang pun dari 25 orang yang telah mengadakan kontak dengan mereka memperlihatkan gejala tidak normal apa pun.
Sementara itu, menurut hasil pemeriksaan dari Pusat Pencegahan dan Pemantauan Penyakit Provinsi Zhejiang pada Selasa, tiga lelaki dan dua perempuan diperiksa positif terserang virus H7N9, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa malam.
Biro Kesehatan Provinsi Zhejiang mengkonfirmasi lima kasus baru H7N9 pada Selasa. Semua pasien meliputi seorang pria yang berumur 56 tahun dan bermarga Hu, seorang lelaki yang berumur 57 tahun dan bermarga Qian, serta pria 62 tahun yang bermarga Ye, seorang perempuan 58 tahun dengan marga Sun dan seorang perempuan 72 tahun yang bermarga Jin.
Semua lima orang itu berada dalam kondisi kritis.
Hu terlibat dalam pembudidayaan dan penjualan merpati sebelum ia dikonfirmasi terinfeksi virus tersebut.
Hingga Selasa, Zhejiang telah mengkonfirmasi 21 kasus H7N9, termasuk dua yang telah berakhir dengan kematian.
Hangzhou, Ibu Kota Provinsi Zhejiang, untuk sementara telah menutup dua pasar unggas di wilayah pusat kota, dan perdagangan unggas di pasar lain dengan 474 peternak telah dilarang sejak Senin (15/4).
Hingga Selasa, 71 kasus rangkaian flu unggas H7N9 telah dilaporkan di seluruh China --satu di Beijing, 24 di Shanghai, dua di Provinsi Henan di China Tengah, 21 di Provinsi Zhejiang di China Timur, 20 di Provinsi Jiangsu di China Timur dan tiga di Provinsi Anhui di China Timur.
Empat-belas kasus telah berakhir dengan kematian.
Setelah pengobatan berhasil, seorang anak lelaki yang berumur empat tahun dan telah diperiksa positif terinfeksi virus H7N9 pada 10 April, kata Dinas Kesehatan lokal. Ia telah menjadi satu-satunya kasus yang dikonfirmasi sembuh total.
Penerjemah: Chaidar
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013