Musi Rawas (ANTARA Bengkulu) - Pemerintah Kabupaten Musi Rawas,
Provinsi Sumatera Selatan, merancang teknis pemilihan kepala desa
(Kades) menggunakan teknologi modern berupa pemungutan suara secara
elektronik atau e-voting.
"Pemilihan Kades di Kabupaten Musi Rawas saat ini masih menggunakan cara manual, cara ini memakan biaya yang tidak sedikit dan menyita waktu maupun tenaga pelaksananya. Jika menggunakan e-voting sangat memungkinkan penghematan biaya maupun tenaga," kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Musi Rawas, Rudi Irawan, Rabu.
Pemilihan Kades dengan e-voting tersebut kata dia, mereka dapati setelah melakukan study banding ke Pemkab Boyoyali, Provinsi Jawa Tengah, bersama dengan pihak Disdukcapil setempat beberapa pekan lalu. Selain menyaksikan pemilihan Kades menggunakan e-voting, mereka juga mendapat pengetahuan tata cara penggunaan perangkat tekhnologi modern itu dan memungkinkan penerapannya di Musi Rawas.
Proses pemilihan Kades dengan menggunakan e-voting ini antara lain pemilih antri menunggu panggilan dari panitia, kemudian pemilih mendapatkan kartu chip untuk menghidupkan komputer di bilik suara, setelah chip dimasukkan ke komputer maka di layar komputer akan menyajikan gambar para calon.
Selanjutnya pemilih tinggal menekan gambar yang dipilih, kemudian menunggu cetakan hasil pilihan. Cetakan pilihan kemudian dimasukkan ke dalam kotak suara. Pemilih keluar ruangan dengan terlebih dahulu mencelupkan ujung jari dalam tinta.
Kelebihan cara e-voting tersebut tambah dia, selain efisiensi dana juga dapat mengetahui hasil pemilihan dengan cepat dengan hasil lebih akurat, jujur serta tidak ada surat suara yang rusak atau tidak sah.
Untuk itu pihaknya saat ini sudah menyiapkan rancangan penerapan e-voting dalam pemilihan kepala desa bagi 268 desa yang tersebar dalam 21 kecamatan di daerah itu. Jika nantinya draf penggunaan e-voting disetujui pemkab dan DPRD setempat maka pihaknya akan membeli perangkat e-voting yang selanjutnya akan dipinjamkan ke desa-desa yang akan melaksanakan pemilihan Kades. (ANTARA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Pemilihan Kades di Kabupaten Musi Rawas saat ini masih menggunakan cara manual, cara ini memakan biaya yang tidak sedikit dan menyita waktu maupun tenaga pelaksananya. Jika menggunakan e-voting sangat memungkinkan penghematan biaya maupun tenaga," kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Musi Rawas, Rudi Irawan, Rabu.
Pemilihan Kades dengan e-voting tersebut kata dia, mereka dapati setelah melakukan study banding ke Pemkab Boyoyali, Provinsi Jawa Tengah, bersama dengan pihak Disdukcapil setempat beberapa pekan lalu. Selain menyaksikan pemilihan Kades menggunakan e-voting, mereka juga mendapat pengetahuan tata cara penggunaan perangkat tekhnologi modern itu dan memungkinkan penerapannya di Musi Rawas.
Proses pemilihan Kades dengan menggunakan e-voting ini antara lain pemilih antri menunggu panggilan dari panitia, kemudian pemilih mendapatkan kartu chip untuk menghidupkan komputer di bilik suara, setelah chip dimasukkan ke komputer maka di layar komputer akan menyajikan gambar para calon.
Selanjutnya pemilih tinggal menekan gambar yang dipilih, kemudian menunggu cetakan hasil pilihan. Cetakan pilihan kemudian dimasukkan ke dalam kotak suara. Pemilih keluar ruangan dengan terlebih dahulu mencelupkan ujung jari dalam tinta.
Kelebihan cara e-voting tersebut tambah dia, selain efisiensi dana juga dapat mengetahui hasil pemilihan dengan cepat dengan hasil lebih akurat, jujur serta tidak ada surat suara yang rusak atau tidak sah.
Untuk itu pihaknya saat ini sudah menyiapkan rancangan penerapan e-voting dalam pemilihan kepala desa bagi 268 desa yang tersebar dalam 21 kecamatan di daerah itu. Jika nantinya draf penggunaan e-voting disetujui pemkab dan DPRD setempat maka pihaknya akan membeli perangkat e-voting yang selanjutnya akan dipinjamkan ke desa-desa yang akan melaksanakan pemilihan Kades. (ANTARA)
Editor : Helti Marini S
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013