Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu saat ini tengah menyiagakan puluhan personel guna mengantisipasi kemungkinan bencana alam di wilayah itu.
Kepala Pelaksana BPBD Rejang Lebong M Budianto saat dihubungi di Rejang Lebong, Minggu, mengatakan bencana alam yang berkemungkinan terjadi saat perubahan cuaca dari musim kemarau ke musim hujan di daerah itu ialah tanah longsor, banjir dan angin puting beliung.
"Untuk mengantisipasi kemungkinan bencana alam ini kita telah menyiagakan personel yang tergabung dalam Pusdalops, kemudian juga para relawan yang ada di setiap desa dan kelurahan dalam 15 kecamatan," kata dia.
Dijelaskan dia, personel yang disiagakan terdiri dari personel Pusdal Ops yang berjumlah 50 orang, sedangkan untuk relawan tersebar dalam 156 desa dan kelurahan, di mana setiap desa/kelurahan terdapat lima orang relawan.
Selain itu juga disiagakan alat berat berupa loader satu unit, perahu karet, mobil tangki, mobil dapur umum dan logistik untuk korban bencana alam.
Sejauh ini, bencana alam yang kerap terjadi di sejumlah kecamatan di Rejang Lebong kata dia, untuk banjir terutama sejumlah kelurahan dan desa yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Air Putih dan Air Duku yang dimulai dari Kecamatan Selupu Rejang, Curup Timur, Curup Tengah hingga Kecamatan Curup.
Sedangkan untuk bencana tanah longsor kata dia, berpotensi terjadi hampir di setiap kecamatan dengan lokasi terbanyak berada dalam wilayah Kecamatan Sindang Kelingi hingga ke Sindang Dataran.
"Kalau untuk bencana alam angin puting beliung selama ini sering terjadi di wilayah Kecamatan Bermani Ulu dan Bermani Ulu Raya, kalau di kecamatan lainnya jarang terjadi," terangnya.
Dia mengimbau, kalangan masyarakat Rejang Lebong agar selalu waspadai dan siap mengungsi jika hujan turun dengan intensitas tinggi dan berlangsung lama sehingga kemungkinan bencana alam kapan saja bisa terjadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
Kepala Pelaksana BPBD Rejang Lebong M Budianto saat dihubungi di Rejang Lebong, Minggu, mengatakan bencana alam yang berkemungkinan terjadi saat perubahan cuaca dari musim kemarau ke musim hujan di daerah itu ialah tanah longsor, banjir dan angin puting beliung.
"Untuk mengantisipasi kemungkinan bencana alam ini kita telah menyiagakan personel yang tergabung dalam Pusdalops, kemudian juga para relawan yang ada di setiap desa dan kelurahan dalam 15 kecamatan," kata dia.
Dijelaskan dia, personel yang disiagakan terdiri dari personel Pusdal Ops yang berjumlah 50 orang, sedangkan untuk relawan tersebar dalam 156 desa dan kelurahan, di mana setiap desa/kelurahan terdapat lima orang relawan.
Selain itu juga disiagakan alat berat berupa loader satu unit, perahu karet, mobil tangki, mobil dapur umum dan logistik untuk korban bencana alam.
Sejauh ini, bencana alam yang kerap terjadi di sejumlah kecamatan di Rejang Lebong kata dia, untuk banjir terutama sejumlah kelurahan dan desa yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Air Putih dan Air Duku yang dimulai dari Kecamatan Selupu Rejang, Curup Timur, Curup Tengah hingga Kecamatan Curup.
Sedangkan untuk bencana tanah longsor kata dia, berpotensi terjadi hampir di setiap kecamatan dengan lokasi terbanyak berada dalam wilayah Kecamatan Sindang Kelingi hingga ke Sindang Dataran.
"Kalau untuk bencana alam angin puting beliung selama ini sering terjadi di wilayah Kecamatan Bermani Ulu dan Bermani Ulu Raya, kalau di kecamatan lainnya jarang terjadi," terangnya.
Dia mengimbau, kalangan masyarakat Rejang Lebong agar selalu waspadai dan siap mengungsi jika hujan turun dengan intensitas tinggi dan berlangsung lama sehingga kemungkinan bencana alam kapan saja bisa terjadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020