Bengkulu (Antara Bengkulu) - Pemerintah Provinsi Bengkulu menargetkan pendapatan asli daerah dari pengelolaan Mess Pemda sebesar Rp2,4 miliar pada tahun pertama.

"Pendapatan sebesar itu, tapi angka minimal Rp1 miliar," kata Asisten II Bidang Ekonomi Sekretaris Provinsi Bengkulu, Nasyah di Bengkulu, Kamis, seusai rapat bersama tim konsultan dan penilai aset Mess Pemda di Kantor Gubernur.

Tim konsultan sudah mengkaji dan menetapkan nilai Mess Pemda untuk ditawarkan dalam proses lelang pengelolaan.

"Pengelolaan Mess Pemda akan dilelang di Unit Layanan Pengadaan atau pengadaan secara elektronik," tambahnya.

Setelah dilelang, ia mengatakan Mess Pemda diharapkan beroperasi sebelum pelaksanaan Hari Pers Nasional (HPN) di Bengkulu pada Februari 2014.

Mess Pemda dibangun pemerintah Provinsi Bengkulu sejak 2007 dengan sistem pendanaan tahun jamak atau "multiyears".

Terdapat dua bangunan hotel dengan 53 kamar standar dan delapan "VIP" serta sebuah aula pertemuan atau "convention hall".

Sebelumnya Pemprov Bengkulu sudah mengundang sejumlah investor dan memaparkan rencana pengelolaan Mess Pemda ke pihak ketiga atau swasta.

Pihak swasta yang diharapkan mengelola Mess Pemda yang sudah setara dengan hotel itu adalah perusahaan yang sudah ternama.

Sejumlah nama grup perusahaan yang diharapkan menjadi pengelola seperti Sahid Hotel atau Aston Indonesia.

"Agar pengelolaannya profesional dan kalau bisa kita mengharapkan pengelola bisa mengkoneksi dengan hotel-hotel yang mereka kelola di daerah lain," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu Suharto meminta kontraktor pembangunan Mess Pemda segera menyelesaikan pekerjaan pemolesan, sehingga bangunan yang menelan dana miliaran rupiah itu dapat beroperasi.

"Proses pengerjaannya cukup lama, lima tahun anggaran, karena pada tahap pertama memang bermasalah dan proses hukum sudah berjalan," tukasnya.

Menurutnya, masyarakat Bengkulu juga mengharapkan pengelolaan yang profesional terhadap aset itu, sehingga dana yang sudah dikeluarkan untuk pembangunan aset itu tidak mubazir. (ANTARA)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013