Bengkulu (Antara Bengkulu) - Anggota Veteran Bengkulu Hairul Azkin menyoroti sejumlah proyek pembangunan pemerintah daerah yang kondisinya terbengkalai, seperti menara pemantau tsunami atau "view tower" dan mess pemerintah daerah.
"Kami harapkan pemerintah tidak membangun sepotong-potong tanpa penyelesaian, seperti `view tower` dan mess pemda," katanya di Bengkulu saat mengikuti ramah tamah antara Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah dengan para veteran di daerah itu, Selasa.
Menurutnya, pembangunan yang terbengkalai samasekali tidak dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Jika membangun sebaiknya melalui perencanaan yang jelas, sehingga proyek-proyek tersebut tidak dihentikan sebelum selesai.
Ramah tamah atau dialog antara Gubernur dengan sekitar 150 orang anggota Veteran berlangsung di Gedung Serba Guna Pemprov Bengkulu.
Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) antara lain Danrem 041 Garuda Emas Kolonel Inf Teguh Pambudi dan Danlanal Bengkulu Letkol Laut (P) Horas Sinaga.
Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah mengatakan dua proyek yang disoroti Veteran tersebut tetap dilanjutkan.
"Untuk mess pemda akan dilelang untuk pihak ketiga sebagai pengelola dan menara pemantau juga tetap diselesaikan," ucapnya.
Hamsyah mengatakan ramah tamah dengan pejuang kemerdekaan itu untuk berbagi pengalaman dan menyerap aspirasi para Veteran tentang kondisi daerah.
Selain itu, ajang tersebut juga untuk bertukar gagasan dan ide dengan para pendahulu terkait dengan program pembangunan yang sudah, sedang dan akan dijalankan pemerintah daerah.
Pembangunan "view tower" dan mess pemda merupakan dua dari 50 proyek tahun jamak atau "multiyears" Pemerintah Provinsi Bengkulu yang dimulai pada 2007.
Mess pemda yang berlokasi di pinggir Tapak Paderi hingga kini belum dapat dimanfaatkan oleh pemerintah.
Namun, Pemda Bengkulu merencanakan, aset tersebut akan dijadikan hotel dan beroperasi untuk mendukung pelaksanaan Hari Pers Nasional (HPN) 2014, di mana puncak peringatannya akan digelar di Kota Bengkulu. (Antara)