Bengkulu (Antara Bengkulu) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bengkulu akan memeriksa seluruh bagian dalam termasuk hati harimau Sumatera (Phantera tigris Sumatrae) yang mati, Rabu (24/4).

"Kami tengah memeriksa isi dalam harimau itu ke laboraturium di Bengkulu untuk mengetahui penyakit yang diserita harimau lumpuh itu," kata Kepala BKSDA Bengkulu Anggoro Dwi Sujatmiko, Kamis.

Harimau betina dewasa itu sebelumnya masuk kerangkeng di Desa Talangsebaris, Kecamatan Airpriukan, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu bulan lalu, dan diduga sebelumnya pernah pernah kena jerat masyarakat setempat karena dibagian lehernya luka robek cukup parah,

Ia mengatakan, harimau itu sejak pagi tidak selera makan lagi dan siangnya mati, setelah itu bangkainya dibedah untuk mengambil isi dalamnya guna diperiksakan ke laboraturium.

Hingga saat ini tim medis belum menyampaikan hasil pemeriksaan itu, sedangkan bangkainya sudah dikubur di belakang kantor BKSDA Bengkulu, Rabu (24/4) siang itu juga.

Pada hari-hari sebelumnya kondisi tubuhnya sangat sehat dan makannya cukup kuat, namun kedua kaki belakangnya lumpuh hingga saat ini tidak bisa berdiri tegak.

Untuk memeriksakan penykit harimau itu di Bengkulu keterbatasan peralatan, sehingga tidak bisa dirawat secara meksimal dan sudah ada rencana akan dirujuk ke rumah sakit khusus satwa di Pulau Jawa karena kaki satwa itu perlu dirontgen.

Semasa masih sehat harimau disudah diberi nama "Tesa" itu tiap hari menghabiskan lima hingga enam kilogram daging ayam atau daging sapi, dengan biaya antara Rpenam sampai sepuluh juta per bulan, ujarnya.(ANTARA)

Pewarta: Zulkifli Lubis

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013