Bengkulu (Antara Bengkulu) - Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu berencana mengevaluasi pembangunan terowongan yang menghubungkan menara pemantau tsunami atau "view tower" menuju Pasar Baru Koto, Kota Bengkulu.

"Terowongan memang sudah dibangun, tapi tidak ada sirkulasi udara, tidak ada penerangan, bahkan drainase," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu Azwar Boerhan di Bengkulu, Jumat.

Ia mengatakan hal itu ketika ditanya tentang kondisi pembangunan terowongan yang menelan dana miliaran itu, namun saat ini terbengkalai.

Boerhan yang baru menjabat pimpinan dinas tersebut mengatakan belum memahami secara detail tujuan pembangunan terowongan tersebut.

"Perlu dievaluasi kembali, karena kalau tidak salah, terowongan itu untuk tujuan wisata, menghubungkan ke Pasar Barukoto dan Benteng Marlborough," katanya.

Pembangunan menara pemantau tsunami di lapangan Merdeka Kelurahan Kampung, Kota Bengkulu, sepaket dengan pembangunan terowongan tersebut.

Proyek tersebut dimulai pada 2007 yang dibangun bersamaan dengan puluhan proyek Pemprov Bengkulu yang didanai dengan sistem tahun jamak atau "multiyears".

Kondisi saat ini, menara pemantau tsunami sudah berdiri sepanjang lebih 40 meter, namun tidak berfungsi optimal. Sedangkan terowongan terbengkalai, dan tidak ada kelanjutan pembangunan, bahkan di bagian Pasar Barukoto, mulut terowongan dijadikan tempat pembuangan sampah oleh pedagang.

Sebelumnya Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu Anwar Yasin saat peresmian menara pemantau tsunami itu pada akhir Maret 2012, mengatakan akan dilakukan pembangunan diorama di dalam terowongan.

Diorama tersebut berisi gambaran perjuangan dan kisah heroik masyarakat Bengkulu melawan penjajahan kolinialisme, hingga pembentukan Bengkulu sebagai provinsi, berpisah dari Sumatra Selatan.

Selain membangun diorama di dalam terowongan, Dinas PU juga akan membangun fasilitas pendukung menara dengan dana sebesar Rp8 miliar dari APBD provinsi.

Fasilitas pendukung tersebut antara lain panggung, taman dan lapangan evakuasi, serta mushalla.

"Kawasan ini diharapkan memiliki multifungsi, termasuk bisa menjadi tempat berwisata masyarakat," kata Anwar.

Pembangunan menara tersebut diharapkan dapat menambah kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami yang rawan terjadi di daerah ini.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013