Bengkulu (Antara Bengkulu) - Anak penyu hasil penangkaran di Bengkulu tidak hanya dilepas pada habitat perairan setempat, tapi dicadangkan untuk dilepas liarkan di perairan Barat Sumatera.
"Pada saat ini kita masih melepas ratusan anak penyu (Tukik) di beberapa habitat perairan Bengkulu, namun ke depan direncanakan dilepas di perairan Barat Sumatera," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu, Anggoro Dwi Sujianto, Selasa.
Saat melepas 407 ekor tukik di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Air Hitam, Kabupaten Mukomuko atau sekitar 286 kilometer dari Kota Bengkulu, Senin (29/4) disaksikan Bupati Mukomuko Ichwan Yunus dan masyarakat setempat.
Ia mengatakan, awalnya jumlah anak tukik itu mencapai 500 ekor lebih, namun awal bulan lalu di lepas pada habitat kawasan hutan TWA Pantai Panjang, Kota Bengkulu.
Di Bengkulu ada dua lokai penetasan telur penyu yaitu di Retak Ilir dan TWA Air Hitam, sejak 2010 hingga saat ini berhasil ditetaskan sekitar 2.000 ekor lebih.
Sedangkan yang belum ditetaskan juga ribuan butir yang terdiri atas lima jenis penyu yaitu jenis peny hijau,penyu sisik, penyu Belimbing, lengkang dan jenis penyu tempayan.
Penetasan telur penyu itu kerja sama dengan yayasan SIPEF Indonesia dan masyarakat pencinta penyu di daerah itu, ujarnya.
Ketua yayasan SIPEF Indonesia di wakili Bahrun mengatakan, penetasan telur penyu itu dilakukan secara alami, setelah itu selalu dilakukan pelepasan ke laut, dengan tujuan supaya hewan langka itu bisa berkembang.
Biasa daya ingat penyu itu sangat tajam dimana ia dilepas, setelah besar dan berjelajah ribuan kilometer tetap akan kembali ke asal ia dilepas.
Penyu itu kembali ke habitatnya setelah ia akan bertelur, usai bertelur kembali mejelajah samudra, sedangkan lokasi ia bertelut sudah diamankan dari gangguan masyarakat yang tidak bertanggung jawab, ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Pada saat ini kita masih melepas ratusan anak penyu (Tukik) di beberapa habitat perairan Bengkulu, namun ke depan direncanakan dilepas di perairan Barat Sumatera," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu, Anggoro Dwi Sujianto, Selasa.
Saat melepas 407 ekor tukik di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Air Hitam, Kabupaten Mukomuko atau sekitar 286 kilometer dari Kota Bengkulu, Senin (29/4) disaksikan Bupati Mukomuko Ichwan Yunus dan masyarakat setempat.
Ia mengatakan, awalnya jumlah anak tukik itu mencapai 500 ekor lebih, namun awal bulan lalu di lepas pada habitat kawasan hutan TWA Pantai Panjang, Kota Bengkulu.
Di Bengkulu ada dua lokai penetasan telur penyu yaitu di Retak Ilir dan TWA Air Hitam, sejak 2010 hingga saat ini berhasil ditetaskan sekitar 2.000 ekor lebih.
Sedangkan yang belum ditetaskan juga ribuan butir yang terdiri atas lima jenis penyu yaitu jenis peny hijau,penyu sisik, penyu Belimbing, lengkang dan jenis penyu tempayan.
Penetasan telur penyu itu kerja sama dengan yayasan SIPEF Indonesia dan masyarakat pencinta penyu di daerah itu, ujarnya.
Ketua yayasan SIPEF Indonesia di wakili Bahrun mengatakan, penetasan telur penyu itu dilakukan secara alami, setelah itu selalu dilakukan pelepasan ke laut, dengan tujuan supaya hewan langka itu bisa berkembang.
Biasa daya ingat penyu itu sangat tajam dimana ia dilepas, setelah besar dan berjelajah ribuan kilometer tetap akan kembali ke asal ia dilepas.
Penyu itu kembali ke habitatnya setelah ia akan bertelur, usai bertelur kembali mejelajah samudra, sedangkan lokasi ia bertelut sudah diamankan dari gangguan masyarakat yang tidak bertanggung jawab, ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013