Pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Provinsi Riau Senin (2/11) menurun drastis, yakni hanya 11 orang sehingga total kasus tercatat 14.481 sejak awal Maret virus ini menghampiri Indonesia.
Direktur RSUD Arifin Ahmad, dr Nuzely di Pekanbaru, Senin, mengatakan, terjadinya penurunan kasus positif di Riau ini, karena hari libur panjang. Hal ini membuat banyak orang yang tidak melakukan pemeriksaan tes usap (swab).
"Kemarin ada yang istirahat, dan kita setiap hari ada yang kerja. di masa libur panjang ini orang juga jarang yang melakukan pemeriksaan, dan yang ada di biomolekuler istirahat. Kita disinfeksikan semua ruangan, dan juga lakukan pembersihan untuk proteksi," katanya.
Hal ini, lanjutnya, membuat sampel tes yang masuk tidak sebanyak hari biasanya. Dan dari pihaknya membagi petugas yang melaksanakan tugas di laboratorium biomolekuler karena mengadakan pembersihan.
"Nanti jangan sampai menyebar virusnya, ini kan dikejar terus 24 jam bekerja. Jadi ada periodik-periodik dan ada libur panjang, itu kita istirahatkan sehari,” ujarnya.
Dijelaskan Nuzely, sesuai dengan arahan dari Gubernur, pelaksanaan pencegahan penyebaran COVID-19 dimulai dari hulu. Sehingga akan terjadi kejelasan bagaimana penyebaran dan pencegahan.
Termasuk dalam pemeriksaan tes usap mandiri yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang ada di Riau. Dimana terdapat penambahan cukup tinggi dari perusahaan.
Kabar baiknya pasien yang sembuh masih terus bertambah. Tercatat 159 orang sehingga totalnya 11.561 orang yang sudah sembuh.
Sedangkan pasien yang meninggal dunia bertambah dua orang. Dengan total 340 yang sudah meninggal dunia akibat COVID-19 di Provinsi Riau.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
Direktur RSUD Arifin Ahmad, dr Nuzely di Pekanbaru, Senin, mengatakan, terjadinya penurunan kasus positif di Riau ini, karena hari libur panjang. Hal ini membuat banyak orang yang tidak melakukan pemeriksaan tes usap (swab).
"Kemarin ada yang istirahat, dan kita setiap hari ada yang kerja. di masa libur panjang ini orang juga jarang yang melakukan pemeriksaan, dan yang ada di biomolekuler istirahat. Kita disinfeksikan semua ruangan, dan juga lakukan pembersihan untuk proteksi," katanya.
Hal ini, lanjutnya, membuat sampel tes yang masuk tidak sebanyak hari biasanya. Dan dari pihaknya membagi petugas yang melaksanakan tugas di laboratorium biomolekuler karena mengadakan pembersihan.
"Nanti jangan sampai menyebar virusnya, ini kan dikejar terus 24 jam bekerja. Jadi ada periodik-periodik dan ada libur panjang, itu kita istirahatkan sehari,” ujarnya.
Dijelaskan Nuzely, sesuai dengan arahan dari Gubernur, pelaksanaan pencegahan penyebaran COVID-19 dimulai dari hulu. Sehingga akan terjadi kejelasan bagaimana penyebaran dan pencegahan.
Termasuk dalam pemeriksaan tes usap mandiri yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang ada di Riau. Dimana terdapat penambahan cukup tinggi dari perusahaan.
Kabar baiknya pasien yang sembuh masih terus bertambah. Tercatat 159 orang sehingga totalnya 11.561 orang yang sudah sembuh.
Sedangkan pasien yang meninggal dunia bertambah dua orang. Dengan total 340 yang sudah meninggal dunia akibat COVID-19 di Provinsi Riau.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020