Kalangan petani di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu mengaku kesulitan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi sejak beberapa bulan belakangan.

"Sudah hampir tiga bulan ini kami kesulitan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi, sehingga kami terpaksa memakai pupuk non subsidi dengan harga yang cukup mahal," kata Ade (26), petani sayuran di Desa Karang Jaya, Kecamatan Selupu Rejang, Senin.

Dijelaskan dia, jenis pupuk yang mereka butuhkan ini diantaranya adalah NPK phonska, urea, KCL maupun pupuk organik. Aneka pupuk bersubsidi ini biasanya mereka beli di kios pupuk yang ada di desa mereka di kawasan Simpang Bukit Kaba.

"Kalau sekarang terpaksa beli pupuk non subsidi walau pun harganya cukup mahal, untuk jenis NPK phonska harganya per karung ukuran 25 kg harganya Rp185.000, sedangkan pupuk sejenis dalam bentuk bersubsidi Rp135.000 per zak ukuran 50 kg," tambah dia.

Penjelasan yang sama juga diutarakan, Hardi (40) petani sayuran lainnya yang ada di Desa Karang Jaya sembari berharap, pemerintah dapat memberikan kemudahan bagi mereka dalam mendapatkan pupuk bersubsidi apalagi saat ini situasinya sedang pandemi COVID-19 sehingga berdampak pada ekonomi warga.

"Kami terpaksa membatasi membeli pupuk non subsidi, karena harganya cukup mahal. Belum lagi kami harus membeli obat-obatan pertanian lainnya, sedangkan harga jual aneka sayuran saat ini anjlok bahkan ada yang tidak laku di jual," terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Rejang Lebong, Suherman saat dihubungi mengatakan petani yang akan mendapatkan pupuk bersubsidi harus tergabung dalam kelompok tani, dan selanjutnya kelompok tani ini mengajukan permintaan alokasi pupuk bersubsidi yang disusun dalam bentuk Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) selama satu tahun.

"Jika RDKK nya sudah disiapkan nanti ada petugas kami di lapangan yang akan menginputnya datanya dan selanjutnya akan keluar e-RDKK, jika sudah keluar e-RDKK ini maka para petaninya berhak untuk mendapatkan fasilitas pemerintah berupa pupuk bersubsidi," kata Suherman.

Pupuk bersubsidi dari pemerintah ini kata dia, akan disalurkan melalui kios-kios pertanian yang ada di wilayah mereka masing-masing dan petani bisa menebusnya sesuai dengan kebutuhan setahun.

Sejauh ini alokasi pupuk bersubsidi 2020, di Kabupaten Rejang Lebong mencapai 1.600 ton dari berbagai jenis. Pupuk bersubsidi itu sendiri semuanya sudah terdistribusikan kepada petani setempat, karena sudah mendekati tutup tahun serta berakhirnya musim tanam, dan menununggu penyalurannya kembali tahun depan.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020