Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu meminta warga setempat untuk  mewaspadai peningkatan kasus gigitan hewan menular rabies (HPR) yang terjadi di daerah itu.

Kepala Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Curup drh Firi Asdianto di Rejang Lebong, Rabu, mengatakan program vaksinasi HPR jenis anjing, kucing dan kera yang mereka laksanakan tahun ini hanya bisa menjangkau 7.500 ekor HPR dari jumlah populasi yang mencapai 30.000 ekor lebih.

"Kita berharap jangan ada kasus kematian akibat rabies. Warga jangan sampai lengah karena penyebaran corona lantas kasus rabies merajalela, kami minta agar anjing peliharaan mereka diikat dan tidak diliarkan, sehingga tidak menggigit orang," kata dia.

Ia menjelaskan keterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah pusat dan daerah untuk pengadaan vaksin HPR ini akibat adanya pengalihan anggaran sejumlah kegiatan untuk menangani pandemi COVID-19 di Tanah Air.

Jumlah HPR yang divaksinasi itu, kata dia, sesuai dengan jumlah vaksin yang dikirimkan oleh Kementerian Pertanian pada awal 2020, sedangkan bantuan pengadaan vaksin dari Pemprov Bengkulu maupun dari Pemkab Rejang Lebong belum ada, dan diperkirakan sampai akhir tutup tahun tidak ada.

"Kalau untuk vaksin hewannya sudah tidak ada lagi, tetapi untuk orang yang terkena gigitan HP, yakni VAR di Dinas Kesehatan Rejang Lebong ada. Jadi warga yang terkena gigitan agar melapor ke Puskeswan atau ke Puskesmas maupun langsung ke dinas kesehatan, sehingga bisa diberikan suntikan VAR," tambah dia.

Kendati tidak bisa melakukan vaksinasi HPR secara massal  di 15 kecamatan di Rejang Lebong, pihaknya tetap melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan setempat jika ada kasus gigitan yang terjadi di masyarakat, termasuk melakukan observasi terhadap beberapa kasus gigitan anjing liar yang terjadi di wilayah itu.

Sebelumnya, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Rejang Lebong Hamka menyebutkan kasus gigitan HPR yang terjadi di daerah itu sejak Januari-September mencapai 185 kasus, jumlah ini sudah mendekati total kasus sepanjang 2019 sebanyak 222 kasus.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020