Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menerima penghargaan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pusat karena dinilai berhasil melakukan pengelolaan Kampung Keluarga Berencana (KB).
Direktur Perencanaan Pengendalian Penduduk BKKBN Munawar Asikin di Rejang Lebong, Selasa, mengatakan penghargaan tersebut diberikan kepada pemerintah daerah yang dinilai berhasil membantu program pengendalian penduduk, di mana untuk wilayah Provinsi Bengkulu diberikan kepada Kabupaten Rejang Lebong.
"Kabupaten Rejang Lebong ini mendapat penilaian dan evaluasi terbaik dalam pengelolaan kampung KB di Provinsi Bengkulu, ini berdasarkan penilaian dalam setiap tahunnya, oleh karena itu kami memberikan apresiasi," katanya.
Dia menjelaskan pembentukan kampung KB itu sendiri diinisiasi Presiden Joko Widodo pada 2016 lalu dan kemudian selama empat tahun pengelolaannya dilakukan oleh pemerintah kabupaten dan kota.
Pemkab Rejang Lebong, kata dia, dinilai memiliki kemampuan untuk membangun desa dan kelurahan yang ditetapkan sebagai kampung KB dengan menyiapkan anggaran kemudian melakukan pembinaan dan sebagainya, sehingga ditetapkan menjadi yang terbaik di Provinsi Bengkulu.
Dijelaskan Munawar pembentukan kampung KB itu sendiri dimulai dari isu tentang kemiskinan, daerah-daerah tertinggal, angka kematian ibu dan anak tinggi, sanitasi yang buruk sehingga dengan adanya kampung KB itu maka masyarakat bisa bersatu membangun desanya secara bersama.
Hingga saat ini jumlah kampung KB yang telah dibentuk se Provinsi Bengkulu tambah dia, sudah ada 258 desa dan kelurahan, di mana dari jumlah itu 26 desa/kelurahan berada di Kabupaten Rejang Lebong.
Sementara itu Bupati Rejang Lebong Ahmad Hijazi mengatakan penghargaan dari BKKBN ini merupakan penghargaan kedua yang diterimanya dalam bulan ini, dan menilai pencapaian ini bukanlah oleh dirinya sendiri tetapi juga peran masyarakat Rejang Lebong.
"Yang berbuat itu kan masyarakat desanya, saya itu cuma mengarahkan saja. Saya berterima kasih kepada BKKBN yang telah memberikan apresiasi dari pada kinerja masyarakat Rejang Lebong," kata Bupati Ahmad Hijazi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
Direktur Perencanaan Pengendalian Penduduk BKKBN Munawar Asikin di Rejang Lebong, Selasa, mengatakan penghargaan tersebut diberikan kepada pemerintah daerah yang dinilai berhasil membantu program pengendalian penduduk, di mana untuk wilayah Provinsi Bengkulu diberikan kepada Kabupaten Rejang Lebong.
"Kabupaten Rejang Lebong ini mendapat penilaian dan evaluasi terbaik dalam pengelolaan kampung KB di Provinsi Bengkulu, ini berdasarkan penilaian dalam setiap tahunnya, oleh karena itu kami memberikan apresiasi," katanya.
Dia menjelaskan pembentukan kampung KB itu sendiri diinisiasi Presiden Joko Widodo pada 2016 lalu dan kemudian selama empat tahun pengelolaannya dilakukan oleh pemerintah kabupaten dan kota.
Pemkab Rejang Lebong, kata dia, dinilai memiliki kemampuan untuk membangun desa dan kelurahan yang ditetapkan sebagai kampung KB dengan menyiapkan anggaran kemudian melakukan pembinaan dan sebagainya, sehingga ditetapkan menjadi yang terbaik di Provinsi Bengkulu.
Dijelaskan Munawar pembentukan kampung KB itu sendiri dimulai dari isu tentang kemiskinan, daerah-daerah tertinggal, angka kematian ibu dan anak tinggi, sanitasi yang buruk sehingga dengan adanya kampung KB itu maka masyarakat bisa bersatu membangun desanya secara bersama.
Hingga saat ini jumlah kampung KB yang telah dibentuk se Provinsi Bengkulu tambah dia, sudah ada 258 desa dan kelurahan, di mana dari jumlah itu 26 desa/kelurahan berada di Kabupaten Rejang Lebong.
Sementara itu Bupati Rejang Lebong Ahmad Hijazi mengatakan penghargaan dari BKKBN ini merupakan penghargaan kedua yang diterimanya dalam bulan ini, dan menilai pencapaian ini bukanlah oleh dirinya sendiri tetapi juga peran masyarakat Rejang Lebong.
"Yang berbuat itu kan masyarakat desanya, saya itu cuma mengarahkan saja. Saya berterima kasih kepada BKKBN yang telah memberikan apresiasi dari pada kinerja masyarakat Rejang Lebong," kata Bupati Ahmad Hijazi.
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020