Harga jual cabai merah di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu saat ini mengalami kenaikan hingga Rp55.000 per kilogram setelah sebelumnya hampir setahun bertahan di kisaran Rp20.000 per kilogram.
Umar Suyadi (52) petani cabai di Desa Air Meles Bawah, Kecamatan Curup Timur, Minggu mengatakan, kenaikan harga cabai merah di wilayah itu sudah terjadi sejak sebulan lalu, di mana harganya mengalami kenaikan secara bertahap dan diperkirakan akan terus naik mengingat produksi cabai petani setempat masih sedikit.
"Produksi cabai petani di Rejang Lebong ini masih sedikit karena banyak yang belum panen, terus banyak juga yang gagal panen akibat diserang hama penyakit akibat pengaruh cuaca dari panas ke hujan," katanya.
Umar yang memiliki lahan seluas 2.500 meter persegi tersebut menambahkan, untuk harga jual cabai merah besar ditingkat petani dihargai pembeli Rp45.000 per kg, kemudian cabai hijau Rp20.000-25.000 per kg. Seterusnya untuk harga cabai rawit hijau Rp30.000 per kg, kemudian cabai rawit merah Rp40.000 per kg dan cabai rawit burung Rp50.000 per kg.
Sementara itu, Rizal Efendi (27) petani cabai lainnya yang ada di Desa Air Meles Bawah menyebutkan jika kenaikan harga jual ini tidak bisa dinikmatinya lantaran tanaman miliknya di atas lahan seluas empat kavling gagal panen.
"Ini gagal panen karena panen pertama kemarin cuma dapat 2 kg, panen kedua 14 kg dan panen ketiga 20 kg. Tanaman cabai saya ini gagal panen karena penyakit seperti busuk kering, busuk basah, layu batang dan kemarin ditanam tumpang sari dengan tanaman lainnya sehinga berpengaruh dengan pertumbuhannya," jelas Rizal.
Di lain pihak Kabid Perdagangan Disperindagkop dan UKM Rejang Lebong, Sukrial saat dihubungi mengatakan naiknya jual cabai merah di wilayah itu sudah terjadi sejak sebulan belakangan.
"Sudah naik sejak sebulan belakangan ini, selain harga cabai merah yang mengalami kenaikan juga terjadi pada aneka sayuran. Kalau sebelumnya harga cabai dan aneka sayuran asal Rejang Lebong ini di bawah harga yang diharapkan petani," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
Umar Suyadi (52) petani cabai di Desa Air Meles Bawah, Kecamatan Curup Timur, Minggu mengatakan, kenaikan harga cabai merah di wilayah itu sudah terjadi sejak sebulan lalu, di mana harganya mengalami kenaikan secara bertahap dan diperkirakan akan terus naik mengingat produksi cabai petani setempat masih sedikit.
"Produksi cabai petani di Rejang Lebong ini masih sedikit karena banyak yang belum panen, terus banyak juga yang gagal panen akibat diserang hama penyakit akibat pengaruh cuaca dari panas ke hujan," katanya.
Umar yang memiliki lahan seluas 2.500 meter persegi tersebut menambahkan, untuk harga jual cabai merah besar ditingkat petani dihargai pembeli Rp45.000 per kg, kemudian cabai hijau Rp20.000-25.000 per kg. Seterusnya untuk harga cabai rawit hijau Rp30.000 per kg, kemudian cabai rawit merah Rp40.000 per kg dan cabai rawit burung Rp50.000 per kg.
Sementara itu, Rizal Efendi (27) petani cabai lainnya yang ada di Desa Air Meles Bawah menyebutkan jika kenaikan harga jual ini tidak bisa dinikmatinya lantaran tanaman miliknya di atas lahan seluas empat kavling gagal panen.
"Ini gagal panen karena panen pertama kemarin cuma dapat 2 kg, panen kedua 14 kg dan panen ketiga 20 kg. Tanaman cabai saya ini gagal panen karena penyakit seperti busuk kering, busuk basah, layu batang dan kemarin ditanam tumpang sari dengan tanaman lainnya sehinga berpengaruh dengan pertumbuhannya," jelas Rizal.
Di lain pihak Kabid Perdagangan Disperindagkop dan UKM Rejang Lebong, Sukrial saat dihubungi mengatakan naiknya jual cabai merah di wilayah itu sudah terjadi sejak sebulan belakangan.
"Sudah naik sejak sebulan belakangan ini, selain harga cabai merah yang mengalami kenaikan juga terjadi pada aneka sayuran. Kalau sebelumnya harga cabai dan aneka sayuran asal Rejang Lebong ini di bawah harga yang diharapkan petani," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020