"Harga cabai merah di Kota Bengkulu sudah berangsur naik sejak lima hari lalu karena stok menipis akibat cuaca ekstrem jadi harganya sekarang cukup mahal," kata salah seorang pedagang sayuran di Pasar Tradisional Modern (PTM) Kota Bengkulu Marcell Saputra di Bengkulu, Selasa.
Ia menyebutkan, sebelumnya harga cabai merah di Kota Bengkulu berkisar Rp35 ribu hingga Rp45 ribu per kilogram dan cabai rawit hijau Rp85 ribu per kilogram yang sebelumnya Rp45 ribu per kilogram.
Meskipun harga cabai mengalami kenaikan, namun penjualan masih stabil, hanya saja para pembeli kaget karena harga cabai yang tinggi.
"Kebanyakan pedagang juga terkejut ya, dengan harga cabai mahal ini, tetapi mereka tetap membeli memang kadang-kadang mereka membelinya lebih sedikit," ujar dia.
Hal senada juga disampaikan oleh pedagang Pasar Panorama Kota Bengkulu Wiwin bahwa harga cabai merah mengalami kenaikan akibat cuaca ekstrem yang terjadi di Bengkulu sehingga ketersediaan cabai di tingkat petani menipis.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu menyebutkan, perubahan cuaca seperti siang panas dan malam turun hujan yang terjadi di wilayah tersebut disebabkan oleh faktor hujan orografi.
" Awan akan terkumpul sehingga membentuk awan hujan yang biasanya terjadi di malam hari, hal ini biasa di hujan orografi," terang Kasi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Pulau Baai Bengkulu Anang Anwar.
Anang mengimbau seluruh masyarakat untuk mewaspadai bencana hidrometeorologi yang berpotensi terjadi pada Februari 2024.
Pada Februari 2024 Provinsi Bengkulu mulai memasuki musim hujan sehingga berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai dengan angin kencang yang merata di wilayah tersebut.
Masyarakat juga harus terus melakukan pemantauan atau memonitor informasi terkait kondisi cuaca terkini guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.