Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Warga Desa Air Kemuning, Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, membutuhkan pembangunan jembatan permanen untuk kelancaran pengangkutan produksi pertanian dan perkebunan daerah itu.
"Kami sangat membutuhkan pembangunan jembatan permanen di daerah ini karena jembatan yang ada sering mengalami kerusakan," kata warga Desa Air Kemuning Sinar di Bengkulu, Selasa.
Ia menjelaskan, jembatan yang ada saat ini kondisinya sangat memprihatinkan karena dibangun pada 2005 dengan menggunakan kerangka besi bekas jembatan dari daerah lain.
"Kerangka jembatan menggunakan besi bekas, sedangkan alas jembatan hanya menggunakan kayu dengan kualitas rendah, sedangkan dana pembangunannya dipungut dari swadaya masyarakat," katanya.
Akibat pembuatan jembatan dengan kualitas seadanya, maka jembatan itu sering mengalami kerusakan karena kayunya cepat lapuk dan tidak bisa dilalui kendaraan bermuatan di atas enam ton, sedangkan bila dipaksakan, mobil akan terperosok.
"Dalam setahun, kerusakan jembatan Desa Air Kemuning bisa mencapai dua sampai tiga kali, bila cuaca musim hujan kerusakan jembatan itu bisa mencapai empat kali dalam setahun karena kayu mudah lapuk," katanya.
Bila jembatan rusak, mengakibatkan arus transportasi ratusan warga Desa Air Kemuning menuju Kota Bengkulu melalui Kelurahan Betungan, Kecamatan Selebar menjadi terhambat.
"Kami sudah berulang kali mengusulkan pembangunan jembatan permanen di Desa Air Kemuning itu, namun hingga kini belum juga ada realisasinya," katanya.
Selain pembangunan jembatan permanen, warga Desa Air Kemuning juga mengharapkan pembangunan jalan sepanjang dua kilometer karena saat ini jalan yang ada hanya berupa jalan tanah kuning dengan menggunakan batu koral seadanya.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Seluma Hon Sahri mengatakan, usulan jembatan Desa Air Kemuning itu akan dianggarkan pada 2012.
Ia mengharapkan masyarakat bersabar.
Sebetulnya, katanya, pada 2011 sudah dianggarkan pembangunan jembatan itu, namun ada prioritas jalan dan jembatan di sentra produksi lainnya yang lebih mendesak sehingga dananya tidak mencukupi untuk membangun jembatan di desa tersebut. (T.Z005/M029)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Kami sangat membutuhkan pembangunan jembatan permanen di daerah ini karena jembatan yang ada sering mengalami kerusakan," kata warga Desa Air Kemuning Sinar di Bengkulu, Selasa.
Ia menjelaskan, jembatan yang ada saat ini kondisinya sangat memprihatinkan karena dibangun pada 2005 dengan menggunakan kerangka besi bekas jembatan dari daerah lain.
"Kerangka jembatan menggunakan besi bekas, sedangkan alas jembatan hanya menggunakan kayu dengan kualitas rendah, sedangkan dana pembangunannya dipungut dari swadaya masyarakat," katanya.
Akibat pembuatan jembatan dengan kualitas seadanya, maka jembatan itu sering mengalami kerusakan karena kayunya cepat lapuk dan tidak bisa dilalui kendaraan bermuatan di atas enam ton, sedangkan bila dipaksakan, mobil akan terperosok.
"Dalam setahun, kerusakan jembatan Desa Air Kemuning bisa mencapai dua sampai tiga kali, bila cuaca musim hujan kerusakan jembatan itu bisa mencapai empat kali dalam setahun karena kayu mudah lapuk," katanya.
Bila jembatan rusak, mengakibatkan arus transportasi ratusan warga Desa Air Kemuning menuju Kota Bengkulu melalui Kelurahan Betungan, Kecamatan Selebar menjadi terhambat.
"Kami sudah berulang kali mengusulkan pembangunan jembatan permanen di Desa Air Kemuning itu, namun hingga kini belum juga ada realisasinya," katanya.
Selain pembangunan jembatan permanen, warga Desa Air Kemuning juga mengharapkan pembangunan jalan sepanjang dua kilometer karena saat ini jalan yang ada hanya berupa jalan tanah kuning dengan menggunakan batu koral seadanya.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Seluma Hon Sahri mengatakan, usulan jembatan Desa Air Kemuning itu akan dianggarkan pada 2012.
Ia mengharapkan masyarakat bersabar.
Sebetulnya, katanya, pada 2011 sudah dianggarkan pembangunan jembatan itu, namun ada prioritas jalan dan jembatan di sentra produksi lainnya yang lebih mendesak sehingga dananya tidak mencukupi untuk membangun jembatan di desa tersebut. (T.Z005/M029)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012