Bengkulu (Antara Bengkulu) - Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu akan menghijaukan wilayah pesisir yang kritis akibat abrasi dan dampak negatif aktivitas manusia.
"Laju abrasi pesisir pantai barat Bengkulu mulai dari Kabupaten Mukomuko hingga Kaur sangat tinggi, sebagian karena alam, dan tidak sedikit karena aktivitas ilegal," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu Rinaldy di Bengkulu, Rabu.
Ia mengatakan terdapat tujuh kabupaten dan kota yang memiliki wilayah pesisir di daerah itu, yakni Mukomuko, Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu, Seluma, Bengkulu Selatan dan Kaur.
Saat ini, menurutnya, tengah dilakukan survei lokasi sasaran program yang akan dihijaukan dengan tanaman pesisir seperti cemara laut dan ketapang, hingga bakau atau mangrove.
"Kerusakan pesisir karena selain tingginya gelombang laut, juga akibat aktivitas manusia, seperti galian C di sempadan laut dan pembukaan kebun hingga ke bibir pantai," katanya.
Dampak abrasi menurutnya akan mempersempit daratan Pulau Sumatra sehingga tidak dapat dipandang sebelah mata.
Ia mencontohkan dampak abrasi di wilayah Bengkulu Utara dan Mukomuko yang menggerus badan jalan lintas Sumatra.
"Bahkan mengancam permukiman warga yang ada di pesisir dan fasilitas publik seperti jaringan lisrik juga terancam ambruk," katanya.
Menurutnya, kesadaran masyarakat untuk melestarikan kawasan pesisir, sama pentingnya dengan menyadarkan masyarakat tentang pentingnya melindungi kawasan hutan.
Apalagi wilayah Bengkulu termasuk daerah rawan bencana gempa dan tsunami sehingga hutan pesisir atau "green belt" sangat penting dipertahankan.
"Tahun ini kami baru melakukan pendataaan, sedangkan penghijauan atau aksi lapangan kami mulai tahun depan," ujarnya.
Selain itu, Dinas Kelautan dan Perikanan juga memiliki program desa pesisir tangguh di Kabupaten Kaur dimana tiga kelompok di tiga desa mendapat bantuan sebesar Rp100 juta untuk masing-masing kelompok.
Dana tersebut kata dia antara lain digunakan untuk membangun infrastruktur pendukung kesiapsiagaan masyarakat untuk menghadapi bencana alam. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Laju abrasi pesisir pantai barat Bengkulu mulai dari Kabupaten Mukomuko hingga Kaur sangat tinggi, sebagian karena alam, dan tidak sedikit karena aktivitas ilegal," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu Rinaldy di Bengkulu, Rabu.
Ia mengatakan terdapat tujuh kabupaten dan kota yang memiliki wilayah pesisir di daerah itu, yakni Mukomuko, Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu, Seluma, Bengkulu Selatan dan Kaur.
Saat ini, menurutnya, tengah dilakukan survei lokasi sasaran program yang akan dihijaukan dengan tanaman pesisir seperti cemara laut dan ketapang, hingga bakau atau mangrove.
"Kerusakan pesisir karena selain tingginya gelombang laut, juga akibat aktivitas manusia, seperti galian C di sempadan laut dan pembukaan kebun hingga ke bibir pantai," katanya.
Dampak abrasi menurutnya akan mempersempit daratan Pulau Sumatra sehingga tidak dapat dipandang sebelah mata.
Ia mencontohkan dampak abrasi di wilayah Bengkulu Utara dan Mukomuko yang menggerus badan jalan lintas Sumatra.
"Bahkan mengancam permukiman warga yang ada di pesisir dan fasilitas publik seperti jaringan lisrik juga terancam ambruk," katanya.
Menurutnya, kesadaran masyarakat untuk melestarikan kawasan pesisir, sama pentingnya dengan menyadarkan masyarakat tentang pentingnya melindungi kawasan hutan.
Apalagi wilayah Bengkulu termasuk daerah rawan bencana gempa dan tsunami sehingga hutan pesisir atau "green belt" sangat penting dipertahankan.
"Tahun ini kami baru melakukan pendataaan, sedangkan penghijauan atau aksi lapangan kami mulai tahun depan," ujarnya.
Selain itu, Dinas Kelautan dan Perikanan juga memiliki program desa pesisir tangguh di Kabupaten Kaur dimana tiga kelompok di tiga desa mendapat bantuan sebesar Rp100 juta untuk masing-masing kelompok.
Dana tersebut kata dia antara lain digunakan untuk membangun infrastruktur pendukung kesiapsiagaan masyarakat untuk menghadapi bencana alam. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013