Satu desa di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, yakni Desa Sindang Jati ditetapkan sebagai Kampung Pancasila karena dinilai mampu menjaga toleransi hidup antarumat beragama.

Kepala Desa Sindang Jati, Kecamatan Sindang Kelingi Sugiarto ditemui, Selasa, mengatakan desanya itu pada 2019 lalu mendapat predikat kampung pancasila dari pemerintah pusat karena kerukunan umat beragama antarpenduduknya baik Islam sebagai agama mayoritas, kemudian Budha, Kristen dan katolik dapat berjalan harmonis.

"Desa Sindang Jati ini disebut sebagai kampung atau desa Pancasila karena kerukunan umat beragamanya terjalin dengan baik, dan sejak desa ini didirikan belum pernah terjadi konflik, alhamdulillah sampai sekarang tetap hidup rukun berdampingan," kata dia.

Dia menjelaskan bentuk kerukunan umat beragama ini dibuktikan saat datangnya hari raya salah satu agama, maka umat dari masing-masing agama ini akan saling mengunjungi dan menjaga rumah ibadah mereka supaya khusuk dalam menjalan kegiatan ibadah.

"Jumlah penduduk Desa Sindang Jati mencapai 552 kepala keluarga (KK) dengan rincian mayoritas beragama Islam, Kristen Protestan dan Katolik sekitar 25 persen dan agama Budha 20 persen, kalau yang beragama Hindu tidak ada," tambah dia.

Adanya keberagaman agama di Desa Sindang Jati ini dibuktikan dengan berdirinya sejumlah rumah ibadah seperti masjid, gereja, vihara saling berdekatan, di mana pembangunan juga dilakukan secara bergotong royong satu dengan lainnya.

Sementara itu, Kapolres Rejang Lebong AKBP Puji Prayitno yang datang dengan Dandim 0409/Rejang Lebong Letkol Inf Sigit Purwoko bersama rombongan wartawan dalam rangka bakti sosial Hari Pers Nasional (HPN) 2021 berupa pemberian bantuan beras kepada warga tidak mampu di daerah itu mengaku salut atas kerukunan umat beragama di desa itu.

"Mengapa kita memilih ke tempat ini karena toleransi antar umat beragama disini sangat tinggi sekali, kita harus bisa meningkatkan toleransi antar umat beragama untuk membangun Indonesia yang lebih baik lagi, karena bangsa Indonesia terbentuk atas keberagaman dan Bhineka Tunggal Ika," terangnya.
 

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021