Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu menyebutkan stok vaksin antirabies atau VAR untuk mencegah warga korban gigitan hewan penular rabies seperti anjing, kucing dan monyet, semakin menipis tersisa hanya 16 dosis.

“Tahun ini kita masih punya stok VAR 16 dosis. Stok VAR sebanyak ini cukup untuk 6 kasus gigitan hewan penular rabies, selanjutnya kami akan mengusulkan penambahan VAR kepada pemerintah provinsi,” kata Pengelola Program Rabies pada Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Bara Lendra di Mukomuko, Jumat.

Ia mengatakan, stok VAR menipis karena jumlah warga setempat yang menjadi korban gigitan hewan penular rabies seperti anjing, kucing dan kera selama tahun 2020 tercatat 85 orang atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya 75 orang.

Dari sebanyak puluhan korban gigitan hewan penular rabies pada tahun 2020, katanya, rata-rata tujuh korban kasus gigitan hewan penular rabies per bulannya.

Ia menyatakan, meskipun tidak ada warga setempat yang positif rabies setelah terkena gigitan hewan penular rabies, namun warga tersebut tetap diberikan vaksin antirabies untuk menjaga warga ini tertular penyakit ini.

Ia mengatakan, seluruh warga di daerah ini yang terkena gigitan hewan penular rabies selama tahun 2020 telah mendapat vaksin antirabies untuk mencegah warga tersebut terjangkit penyakit rabies.

Warga yang mengusulkan VAR ke dinas ini kemudian dinas mengeluarkan vaksin tersebut, selanjutnya petugas kesehatan yang ada di masing-masing Puskesmas daerah ini yang memberikan VAR kepada orang yang terkena gigitan hewan penular rabies.

Dikatakan, setiap warga yang menjadi korban gigitan hewan penular rabies di daerah ini mendapatkan VAR tersebut secara gratis tetapi mereka harus melengkapi persyaratan berupa surat keterangan dari kepala desa diketahui camat dan surat rujukan dari Puskesmas setempat.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021