Bengkulu,   (Antara Bengkulu) - Pusat Kajian Antikorupsi (Puskaki) Bengkulu mempertanyakan rekrutmen komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kaur oleh tim seleksi yang diduga diwarnai praktik suap.

"Tim seleksi terbagi dua kubu dan masing-masing menerbitkan keputusan tentang 10 besar calon anggota KPU Kaur. Ini pertanyaan besar dan kami menduga ada praktik suap," kata Koordinator Puskaki Bengkulu, Melyansori, Sabtu.

Ia mengatakan hal itu saat menggelar audiensi dengan komisioner KPU Provinsi Bengkulu, mempertanyakan persoalan rekrutmen komisioner KPU Kaur.

Puskaki, kata Melyansori, minta KPU Provinsi Bengkulu mengambil langkah-langkah strategis untuk memproses pemilihan komisioner KPU sehingga benar-benar transparan dan independen.

"Tim seleksi dipertanyakan independensinya karena sampai terjadi dua versi 10 besar KPU Kabupaten Kaur," tambahnya.

Ketua KPU Provinsi Bengkulu Irwan Syahputra mengatakan pihaknya sudah mengambilalih proses seleksi komisoner KPU Kabupaten Kaur.

"Kami mengambil alih proses penetapan 10 besar calon anggota KPU Kabupaten Kaur dari 20 nama yang diseleksi," kata Ketua KPU Provinsi Bengkulu Irwan Syahputra.

Ia mengatakan bukan hanya tim seleksi Kabupaten Kaur saja yang akan diambil alih, tapi juga tim seleksi KPU kabupaten lainnya yang terindikasi bermasalah akan dievaluasi secara menyeluruh.

Pengaduan masyarakat dan temuan indikasi kecurangan dalam menjalankan tugas membuat KPU akan mengambil alih proses seleksi komisioner KPU kabupaten dan kota.

"Tidak tertutup kemungkinan proses penetapan 10 besar calon anggota KPU kabupaten dan kota yang lainnya juga akan diambil alih," katanya.

Untuk mengetahui kabupaten mana saja yang bermasalah, KPU akan melakukan evaluasi secara menyeluruh mengenai hasil kinerja tim seleksi (timsel) calon anggota KPU.

Berdasarkan data pengaduan masyarakat yang masuk ke Bawaslu dan KPU provinsi, timsel calon anggota KPU kabupaten dan kota yang diduga bermasalah antara lain di Kabupaten Kepahiang, Kota Bengkulu dan timsel KPU Seluma.

"Seluruh persoalan yang ditemui dan dianggap akan menimbulkan persoalan lebih besar ke depannya juga akan dibahas secara mendetail," katanya. *

Pewarta: Oleh Helti Marini Sipayung

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013