Kepahiang (ANTARA Bengkulu) - Dua wisatawan asing asal Jepang dan Italia, mengunjungi lokasi bunga bangkai (Amorphophallus titanum) yang mulai mekar di lokasi penangkaran milik warga Desa Tebat Monok, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu.

"Hari ini dua wisatawan asing mengunjungi bunga bangkai yang kami tanam di kebun ini," kata Holidin, pemilik lokasi penangkaran bunga bangkai tersebut di Kepahiang, Kamis..

Kedua turis tersebut ,kata dia, sebenarnya ingin menyaksikan bunga Rafflesia mekar, namun karena belum ada bunga mekar di dalam Hutan Lindung Bukit Daun setempat, maka mereka singgah di lokasi penangkaran bunga bangkai yang memang sudah dibuka untuk umum.

Bunga bangkai jenis titanum belum mekar sempurna itu, kata dia, sudah bisa dinikmati pengunjung yang ingin menyaksikan keunikan bunga raksasa tersebut.

Holidin memperkirakan bunga langka itu akan mekar sempurna dalam empat hari ke depan, sehingga masyarakat yang ingin menyaksikan keunikan bunga tersebut dapat mengunjungi lokasi penangkaran.

Dari pantauan, lokasi bunga mekar hanya 100 meter dari pinggir jalan raya Bengkulu-Kepahiang. Holidin, yang merupakan Koordinator Kelompok Peduli Lingkungan Tebat Monok, bersama enam saudaranya sudah membuat jalan setapak untuk memudahkan pengunjung mengakses lokasi tersebut.

Bunga bangkai yang tingginya mencapai 200 meter tersebut sudah diberi pagar untuk menghindari gangguan satwa liar atau tangan jahil manusia.

Holidin mengatakan, sejak 1998 sudah ratusan umbi ditanam di lahan penangkaran seluas dua hektare tersebut. Tidak hanya jenis titanum, tapi tiga jenis lainnya juga dibudidayakan di lokasi tersebut yakni jenis gigas, variabilis dan
paeoniifolius.

Bunga bangkai atau nama lokal disebut bunga kibut, memiliki umbi dapat menjadi makanan bagi babi hutan, tanpa pemagaran kawasan dan tempat bunga kibut itu, akan menyebabkan kerusakan atau pun kematian bagi bunga mengagumkan ini.

"Banyak tantangannya, terutama kematian atau umbi dimakan babi hutan, karena lokasi ini berbatasan langsung dengan Hutan Lindung Bukit Daun," tambahnya.

Wisatawan asal Kyoto, Jepang Yukihiro Fujime mengatakan, baru pertama kali melihat bunga bangkai banyak hidup di Pulau Sumatra dan tempat lainnya di Indonesia.

"Saya baru pertama kali ke Indonesia, dan sebenarnya ingin melihat bunga Rafflesia, tapi belum ada yang mekar. Melihat habitatnya saja sudah cukup, tapi dapat bonus juga bunga bangkai," kata Profesor dari Kyoto Prefectural University itu.(ANT/KR-RNI)

Pewarta:

Editor : Indra Gultom


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012