Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan masyarakat bahwa bermasker lebih nyaman dibandingkan terpapar virus corona (COVID-19).
"Jika saya boleh bersaksi di sini, saya pernah merasakan jauh lebih tidak nyaman karena terkena COVID-19 dan itu jauh lebih tidak nyaman karena terkena COVID-19, dan itu jauh lebih tidak nyaman. Intinya kita mengenakan masker masih lebih nyaman daripada terkena pandemi tersebut," kata Anies di Jakarta, Rabu.
Anies menyampaikan tantangan terbesar bagi penanganan COVID-19 di Jakarta bukan sekadar penanggulangan, namun juga pencegahan penyebaran di lingkungan masyarakat. Karena itu penggunaan masker bagi setiap warga adalah hal yang mutlak diterapkan karena perjuangan melawan pandemi belum berakhir.
Anies menyebutkan meskipun sudah ada proses vaksinasi yang telah dijalankan, masyarakat tetap harus ingat pentingnya menjaga protokol kesehatan. Salah satunya dalam bermasker dengan disiplin sebagai upaya pencegahan penyebaran virus.
"Ketidaknyamanan ini demi kebaikan kita, masker ini demi kesehatan kita. Dan bila kita berhadapan dengan orang lain tanpa menggunakan masker artinya kita tidak menghormati orang lain, kita tidak melindungi orang lain, karena itu kita perlu kampanyekan gerakan 'Jakarta Bermasker'," kata Anies.
Anies juga mengingatkan untuk meningkatkan efektivitas dalam bermasker, masker tersebut harus digunakan dengan baik dan benar.
"Tadi ditunjukkan juga bahwa banyak di antara kita sudah bermasker tapi belum digunakan dengan semestinya, seperti ditopang di dagu. Saya berpesan, jangan hanya mengenakan masker sebagai ornamen saja tapi masker sebagai instrumen pencegahan penularan COVID-19," tegas Anies.
Anies pada Rabu menghadiri peluncuran logo gerakan "Jakarta Bermasker" di Aula Gedung Promoter Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan. Gerakan ini dimaksudkan untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat agar terus bersinergi dalam melawan penyebaran COVID-19 yang masih tinggi di Tanah Air.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Muhammad Fadil Imran menjelaskan tujuan kegiatan tersebut adalah untuk kembali mengajak seluruh masyarakat agar sadar dan proaktif dalam menggunakan masker dalam rangka pencegahan penularan COVID-19.
Adapun sasaran "Jakarta Bermasker" ini adalah menyasar lokasi-lokasi keramaian, disertai pembagian masker dengan merangkul komunitas terkecil yang ada di masyarakat.
"Dengan adanya partisipasi publik diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan masker, yang pada akhirnya berpengaruh secara signifikan terhadap turunnya angka penyebaran COVID-19," ujar Fadil Imran.
Logo "Jakarta Bermasker" yang baru diluncurkan ini memiliki desain khas budaya Betawi. Melalui gerakan ini dibagikan masker sebanyak 100.000 unit setiap harinya kepada masyarakat.
Kegiatan peluncuran tersebut juga dihadiri oleh Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman beserta jajarannya, perwakilan pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) DKI Jakarta serta perwakilan pengurus Gereja Katedral DKI Jakarta.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021
"Jika saya boleh bersaksi di sini, saya pernah merasakan jauh lebih tidak nyaman karena terkena COVID-19 dan itu jauh lebih tidak nyaman karena terkena COVID-19, dan itu jauh lebih tidak nyaman. Intinya kita mengenakan masker masih lebih nyaman daripada terkena pandemi tersebut," kata Anies di Jakarta, Rabu.
Anies menyampaikan tantangan terbesar bagi penanganan COVID-19 di Jakarta bukan sekadar penanggulangan, namun juga pencegahan penyebaran di lingkungan masyarakat. Karena itu penggunaan masker bagi setiap warga adalah hal yang mutlak diterapkan karena perjuangan melawan pandemi belum berakhir.
Anies menyebutkan meskipun sudah ada proses vaksinasi yang telah dijalankan, masyarakat tetap harus ingat pentingnya menjaga protokol kesehatan. Salah satunya dalam bermasker dengan disiplin sebagai upaya pencegahan penyebaran virus.
"Ketidaknyamanan ini demi kebaikan kita, masker ini demi kesehatan kita. Dan bila kita berhadapan dengan orang lain tanpa menggunakan masker artinya kita tidak menghormati orang lain, kita tidak melindungi orang lain, karena itu kita perlu kampanyekan gerakan 'Jakarta Bermasker'," kata Anies.
Anies juga mengingatkan untuk meningkatkan efektivitas dalam bermasker, masker tersebut harus digunakan dengan baik dan benar.
"Tadi ditunjukkan juga bahwa banyak di antara kita sudah bermasker tapi belum digunakan dengan semestinya, seperti ditopang di dagu. Saya berpesan, jangan hanya mengenakan masker sebagai ornamen saja tapi masker sebagai instrumen pencegahan penularan COVID-19," tegas Anies.
Anies pada Rabu menghadiri peluncuran logo gerakan "Jakarta Bermasker" di Aula Gedung Promoter Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan. Gerakan ini dimaksudkan untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat agar terus bersinergi dalam melawan penyebaran COVID-19 yang masih tinggi di Tanah Air.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Muhammad Fadil Imran menjelaskan tujuan kegiatan tersebut adalah untuk kembali mengajak seluruh masyarakat agar sadar dan proaktif dalam menggunakan masker dalam rangka pencegahan penularan COVID-19.
Adapun sasaran "Jakarta Bermasker" ini adalah menyasar lokasi-lokasi keramaian, disertai pembagian masker dengan merangkul komunitas terkecil yang ada di masyarakat.
"Dengan adanya partisipasi publik diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan masker, yang pada akhirnya berpengaruh secara signifikan terhadap turunnya angka penyebaran COVID-19," ujar Fadil Imran.
Logo "Jakarta Bermasker" yang baru diluncurkan ini memiliki desain khas budaya Betawi. Melalui gerakan ini dibagikan masker sebanyak 100.000 unit setiap harinya kepada masyarakat.
Kegiatan peluncuran tersebut juga dihadiri oleh Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman beserta jajarannya, perwakilan pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) DKI Jakarta serta perwakilan pengurus Gereja Katedral DKI Jakarta.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021